Scroll untuk baca artikel
BanyuasinBeritaSumsel

Kualitas Udara Kabupaten Bayausin Sangat Tidak Sehat

×

Kualitas Udara Kabupaten Bayausin Sangat Tidak Sehat

Sebarkan artikel ini

BAYUASIN – Akhir akhir ini, asap yang mengepung Kabupaten Bayuasin semakin pekat, hal ini terpantau di sekitar jalan Pemkab Bayuasin pada pagi hari  Senin ( 09/10/2023 ). Kepekatan asap tersebut sudah sangat mengganggu kendaraan yang melintas dikawasan tersebut. Akibat tebalnya kabut asap tersebut pandangan kendaraan nyaris berkisar 50 meter saja.

Plt Kepala Dinas DLHK Abdul Munif menjelaskan pada awak media bahwa keadaan udara di Kabupaten Bayuasin terpantau hari ini dalam keadaan tidak sehat. Dirinya menghimbau agar masyarakat mengurangi aktifitas diluar rumah.” Hingga saat ini kualitas udara di Kabuapten Banyausin, tepatnya di Pangkalan Balai dalam keadaan tidak sehat sesuai dari hasil alat yang di pasang ( HPHS ) di perkantoran Banyausin, untuk itu saya saya menghimbau untuk masyarakat mengurangi aktifitas diluar rumah terutama bagi masyarakat yang menderita penyakit asma, ini sangat berbahaya sekali “jelasnya.

Selanjutnya Abdul Munif juga menjelaskan kalau alat alat yang dipasang di Kabupaten Banyuasin seperti alat pemantau kualitas udara MQMS masih dalam keadaan rusak, dan sedang dalam perbaikan .

“alat yang terpasang di PTSP tersebut rusak hanwernya dan saat ini masih dalam perbaikan, alat tersebut bisa memprediksi kualitas udara dalam hitungan jam dan terlink langsung dengan kementrian, mudah mudahan dalam minggu ini bisa selesai diperbaiki”paparnya.

Ada alat pantau kualitas udara yang terpasang di ptsp rusak hadwer dan lagi diperbaiki. Nama alat tersebut AQMS. Sementara alat yang beroprasi saat ini adalah HPHS system kerjanya 24 jam terpasang baru mendapatkan hasil.

Kalau melihat table tanggal mundur 1 hari manual namun akurasi akurat.

Ada 3 alasan Kenapa alat pantau asap HPHS dipasang di lingkungan pemkab,  pertama alat tersebut membutuhkan tegangan listrik hingga 1000 watt rumah pegawai tersebut kelistrikannya tidak memadai, kedua Masalah keamanan karena alat tersebut terbilang mahal dan rawan pencurian. Ketiga ada SOP untuk membuka dan memasang alat untuk mengambil semple.

Namun alat tersebut walau di program oleh computer namun masih terbilang manual. Berbeda dengan alat AQMS mudah mudahan dalam waktu dekat alat tersebut bisa beroprasi. Karena sedang diperbaiki oleh teknisi pusat.

“ Sementara saat ini alat pengukur udara yang terpasang sudah berwarna merah yang artinya kwalitas udara di banyausin sangat tidak sehat dan sudah dilaporkan ke dinas terkait”tutupnya.