Scroll untuk baca artikel
Sastra

Lukisan, Hidupkan Suasana Gedung Kesenian

2
×

Lukisan, Hidupkan Suasana Gedung Kesenian

Sebarkan artikel ini

Oleh : Anto Narasoma

KOMITMEN seniman dan budayawan untuk membangun iklim berkesenian diwujudkan dalam acara Munggah Budaya di Gedung Kesenian Palembang, dari 25, 26, hingga 27 Juni 2023.

Namun sebelumnya, beberapa seniman lukis (pelukis) telah memamerkan sejumlah lukisan mereka di ruang depan Gedung Kesenian Palembang.

Bahkan, lima pelukis, Rudi, Fajar, Ian Wongkomik, Angga, dan Novi, menggoreskan kemampuan mereka di dinding gedung.

Kelima pelukis itu secara keroyokan menggores dinding dengan lukisan-lukisan menarik terkait tradisi Pakembang.

Selain lukisan rumah rakit, ada lukisan gadis pelayan minuman, dan Jembatan Ampera. Bahkan mereka juga melukis burung langka yang sudah jarang terlihat saat ini.

“Lukisan yang kita buat ini mengekspresikan tradisi Palembang. Jadi, kalau ada pelancong yang datang ke gedung ini, mereka seolah diajak untuk menikmati tradisi kita,” ujar Rudi.

Menurut Rudi, kehidupan masyarakat Palembang tempo dulu, sangat akrab dengan rumah rakit.. “Makanya kita sepakat untuk melukisnya di dinding gedung ini,” katanya.

Lukisan yang digarap kelima pelukis itu menghadirkan kesan indah secara estetik. Padahal, sebelum diserahkan ke para seniman, gedung kesenian (Balai Pertemuan) layaknya rumah hantu yang tak terawat. Bahkan kelihatan seram dan menebarkan bau tak sedap.

Di kiri kanan gedung, tampak melompong. Karena jendela dan pintu gedung habis dicuri pihak tertentu.

“Saya yakin, kalau orang biasa, tentu tak berani mencuri landasan kayu jendela dan pintu gedung. Sebab di seberang gedung ini ada kantor Bekangdam II Sriwijaya,” ujar Rudi.

Namun setelah tiga lukisan itu selesai dikerjakan, suasana gedung menjadi sangat indah dipandang mata.

Menurut Hendra –seniman teater–, harusnya pihak Pemkot Palembang ada yang datang untuk melihat perkembangan gedung pasca diserahkan ke seniman.

“Apalagi para seniman telah menampilkan musik dangdur, musik rock, pementasan teater, baca puisi, tarian, serta pameran lukis. Ini sangat kolosal,” ujar Hendra.

Para seniman berjanji untuk menghidupkan suasana berkesenian di Gedung Kesenian Palembang tersebut. (*)

(Penulis adalah penyair dan wartawan senior)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *