Palembang

Rycko Menoza Desak KUR 100 Juta Tanpa Jaminan Benar-Benar Dinikmati UMKM Palembang

×

Rycko Menoza Desak KUR 100 Juta Tanpa Jaminan Benar-Benar Dinikmati UMKM Palembang

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Griya Kain Tuan Kentang, Selasa (2/12/2025), untuk meninjau perkembangan industri UMKM dan kerajinan lokal di Kota Palembang.

Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza Sjachroedin Zainal, menegaskan pentingnya penguatan kebijakan pemerintah pusat melalui Himbara dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar tepat sasaran.

“UMKM perlu didorong melalui kebijakan pusat. Penyaluran KUR harus dimonitor pelaksanaannya. Selama ini KUR 100 juta tanpa jaminan, namun kenyataannya masih ada pelaku UMKM yang diminta jaminan,” tegas Rycko.

Ia menjelaskan bahwa ketentuan Kementerian sebenarnya sudah mengatur KUR hingga Rp100 juta tanpa jaminan, namun praktik di lapangan masih menyimpang. Karena itu, Komisi VII meminta perluasan informasi penyaluran KUR hingga ke wilayah pelosok.

“Jangan hanya berjalan di pusat kota. Di beberapa daerah hanya BRI yang dipakai, padahal ada Mandiri dan BTN. Informasi KUR harus sampai ke daerah agar benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Rycko juga menilai program UMKM Pemerintah Kota Palembang telah berada di jalur yang tepat dan memiliki potensi besar untuk ditautkan dengan sektor pariwisata.

“Program Pemkot sudah baik. Harapan kita dapat membuka pasar lebih luas dengan menggandeng sektor pariwisata. Palembang punya bandara internasional, potensi sungai, dan sejarah kerajaan Sriwijaya. DNA UMKM Palembang harus terus dikembangkan,” tuturnya.

Apresiasi Komisi VII untuk Griya Kain Tuan Kentang

Ketua Rombongan Komisi VII, Evita Nursanty, mengapresiasi keberadaan Griya Kain Tuan Kentang sebagai pusat songket dan jumputan yang telah tumbuh sejak 1980-an.

“Ini ide baik dari Pemkot Palembang untuk memberi wadah bagi para pengrajin. Tradisi menenun adalah kekayaan warisan budaya dan kita semua berkewajiban menjaganya,” kata Evita.

Namun ia menilai tantangan besar kini terletak pada minimnya minat generasi muda dalam melanjutkan profesi menenun.

“Minat anak muda semakin berkurang. Ini menjadi PR kita bersama. Komisi VII bersama kementerian akan mendorong pelatihan, pendampingan, dan program untuk menarik minat generasi muda,” jelasnya.

Evita juga meminta pemerintah pusat meningkatkan dukungan promosi dan pameran baik di dalam maupun luar negeri.

“Produk tenun harus dilihat langsung, jadi pameran offline harus dipergiat. Jika biaya booth mahal, perlu diberikan kemudahan bagi para pengrajin,” tambahnya.

Pemkot Fokus Benahi Permodalan dan Pemasaran

Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyampaikan apresiasi atas dukungan dan perhatian Komisi VII serta kementerian terkait.

“Terima kasih atas perhatian Komisi VII. Permodalan dan pemasaran menjadi fokus pembenahan kami. Kami memastikan program UMKM semakin tepat sasaran,” ungkap Ratu Dewa.

Harapan Program UMKM ke Depan

• Penyaluran KUR tepat sasaran dan tanpa jaminan
• Informasi KUR menjangkau seluruh daerah
• Sinergi UMKM dengan sektor pariwisata untuk memperluas pasar
• Peningkatan promosi dan pameran produk lokal
• Pelatihan regenerasi pengrajin untuk menarik minat anak muda
• Pengembangan sentra kain sebagai destinasi budaya