NGOMONGIN Tuberkulosis alias TB, banyak orang mikirnya gampang, minum obat rutin, beres! Wah…itu pandangan yang salah, gak segampang itu, makanya tunggu dulu… jangan sampai salah kaprah. TB itu ibarat pacar galak yang nggak bisa ditaklukin cuma dengan kata manis. Perlu strategi lengkap, seperti obat, gizi, dan semangat pantang nyerah. Iya…sebenarnya kamu nggak salah baca, gizi itu senjata rahasia buat bikin bakteri TB kapok dan pasien bisa cepat sembuh.
Di Puskesmas Makrayu, Jumat ini, Ketua Tim Penggerak PKK Dewi Sastrani bareng Kepala Dinas Kesehatan Dr. Fenty Aprina lagi bagi-bagi PMT alias Pemberian Makanan Tambahan buat pasien TB. Bukan sekadar beras dan telur, tapi ada susu juga.
Bayangin, pasien TB duduk manis sambil menerima paket ini, kayak anak SD nerima hadiah ulang tahun, tapi hadiahnya untuk kesehatan.
Dewi bilang, Indonesia masih jadi negara nomor dua dengan kasus TB terbanyak setelah India. Di Palembang sendiri, ada lebih dari 3.000 pasien TB.
Jumlahnya segitu banyak, kayak nonton bioskop tapi penontonnya semuanya lagi minum obat TB. Kebanyakan laki-laki, tapi ada juga anak-anak yang harus bertarung sama penyakit ini.
Ini nih…, yang sering orang lupa karena TB itu bukan cuma soal obat, coba pikirkan oleh kamu lagi misalnya main game RPG, lawan bosnya TB. Obat itu senjata utama, tapi kalau karaktermu kelaparan, lemah, nggak bugar, lawan TB bakal susah dikalahin.
Nah, di sinilah gizi masuk. Susu, telur, beras, itu vitamin, protein, dan energi yang bikin pasien TB punya tenaga buat “fight” tiap hari.
Bahkan kalau nggak ada, jangan heran kalau perjalanan sembuhnya jadi molor kayak macet di Simpang Polda.
Dewi juga menekankan, penanganan cepat itu penting. “Butuh penangan cepat dari pihak kesehatan, dan pasien TB bisa disembuhkan dengan penanganan yang benar serta minum obat secara rutin sesuai petunjuk,” ujarnya.
Tapi, obat saja nggak cukup. Makanan bergizi itu kayak “teman setia” yang selalu nemenin pasien, supaya tubuhnya tetap kuat dan imun nggak drop.
Kalau ngomongin gizi, nggak perlu ribet kayak chef hotel bintang lima. Menu sederhana juga bisa, misalnya telur rebus atau omelet: protein tinggi, gampang dicerna. Susu, seperti kalsium dan vitamin D buat tulang nggak rapuh. Sayur hijau & buah, vitamin dan serat, biar perut aman dan Beras merah atau nasi campur lauk bergizi, gunanya energi buat tubuh lawan bakteri.
Dan kuncinya juga, makan rutin dan seimbang. Pepatah bilang, “Mens sana in corpore sano”, jiwa yang sehat ada di tubuh yang kuat. Biar pasien TB nggak cuma sembuh fisik tapi juga semangatnya tetep membara.
Coba bayangkan sebut saja Pak Joko berumur 45 tahun, pasien TB yang sehari-hari kerja serabutan. Dia senyum-senyum dapet paket PMT, tapi di balik senyumnya ada perjuangan besar, yaitu rutin minum obat, menjaga makanan, dan nggak gampang menyerah meski tubuh lagi lemah.
Ada juga si kecil Dinda, 8 tahun, yang harus kuat lawan TB tapi tetap ceria main boneka sambil makan telur rebusnya. Cerita kayak gini bikin kita sadar, bahwa TB itu nyata, tapi semangat manusia lebih kuat.
Selain itu, Dewi mengingatkan, lingkungan juga penting. “Jaga lingkungan rumah tetap bersih dan ventilasi cukup, supaya TB nggak mudah menular,” katanya.
Jadi pasien TB nggak cuma bertarung di tubuh sendiri, tapi juga lingkungan sekitar harus mendukung. Ibarat pepatah, “Rumah bersih, hati pun tenang”.
TP PKK dan Dinas Kesehatan berkomitmen bantu pasien TB selama dua bulan berturut-turut, dari Oktober sampai November, memberikan makanan tambahan yang bergizi. Ini bukan sekadar bantuan, tapi investasi kesehatan. Bayangkan kalau pasien TB bisa sembuh lebih cepat, tenaga kerja produktif kembali, dan keluarga pun lega. Dampak sosialnya luar biasa.
Oleh karena itu, TB sebenarnya bisa dilawan, asal pasien nggak sendirian. Obat itu penting, tapi gizi, semangat, dan lingkungan yang mendukung itu senjata rahasia yang sering diabaikan.
Jadi jangan heran kalau pasien yang disiplin minum obat, tapi gizi buruk kadang sembuhnya lama.
Kesimpulannya sebenarnya TB bukan cuma soal bakteri, tapi soal keseimbangan hidup. Obat, gizi, dan semangat harus berjalan bareng. Dan hidup itu kayak menanam pohon, obat itu pupuk, gizi itu air, dan semangat itu sinar matahari. Tanpa salah satunya, pertumbuhan pasti terhambat.
Jadi, buat kamu yang sehat, jangan lupa bantu mereka yang berjuang. Bantu dengan edukasi, perhatian, atau bahkan sumbangan kecil.
Karena sembuhnya pasien TB bukan cuma kemenangan mereka, tapi kemenangan kita semua. Dan satu hal pasti TB bisa kalah kalau manusia punya gizi baik, hati kuat, dan senyum nggak pernah hilang.[***]

























