Scroll untuk baca artikel
BanyuasinBerita

Polsek Mariana Ungkap Pemilik Kapal Yang Menyebabkan Jembatan Putus

1
×

Polsek Mariana Ungkap Pemilik Kapal Yang Menyebabkan Jembatan Putus

Sebarkan artikel ini

Banyuasin – Viralnya berita jembatan roboh karena ditabrak tongkang pasir pada Sabtu tanggal (23/9/2023) sekira Pukul 21.00 WIB, membuat Kapolsek Mariana AKP Marzuki SSos bersama Kanit Intelkam Polsek Mariana Iptu Tri Deswiyadi SH, meninjau langsung terkait adanya berita viral jembatan roboh di Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, Selasa (26/9) kemarin, pukul 08.30 WIB.

Tak hanya itu Kepala Desa Merah Mata Seftyan SIP, Ketua BPD Desa Merah Mata Mulyono, Kepala Desa Pulau Borang Aditya Warman, Kadus III Desa Merah Mata A. Kadir, Kadus IV Desa Merah Mata Kasmidi, Kapospol Merah Mata Aipda Sugeng, Bhabinkamtibmas Desa Merah Mata Aipda Yudhi Saputra, dan Anggota Unit Intelkam Briptu M Eko Kurniawan SH, ikut turut serta meninjau kejadian yang sempat viral tersebut.

Menurut Kapolsek Mariana AKP Marzuki SSos, jembatan yang putus merupakan jembatan penghubung antara Dusun III dan Dusun IV Saluran Desa Merah Mata serta penghubung ke Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

Menurut beliau “Jembatan tersebut telah didirikan sejak tahun 2011 pada masa jabatan Kepala Desa Mulyono dengan panjang Jembatan Kurang lebih 24 Meter, lebar 3 meter dan tinggi 10 Meter,” kata Kapolsek AKP Marzuki kepada wartawan, Rabu (27/9).

Tak perlu waktu lama Kapolsek dan jajarannya langsung dapat mengetahui pemilik tongkang yang menabrak jembatan tersebut hingga putus diketahui bernama Aidi yang merupakan asli Warga Desa Merah Mata Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, menurut Aidil pada saat kejadian tongkang tersebut dibawa oleh anak buahnya yang bernama Marjaya Warga Pemulutan.

Tidak ada korban Jiwa atas terjadinya insiden Kapal Tongkang menabrak jembatan, namun Warga Dusun IV yang terdiri dari 5 RT Dengan jumlah KK 600 dan jumlah Jiwa 800 Jiwa yang terdampak atas kejadian tersebut.

“Semua kegiatan mereka sehari hari terganggu karena akses yang rusak merupakan satu satunya jembatan untuk mengantar anak sekolah dan bekerja.”tutupnya.