Ngakak

“Perempuan Penjaga Hutan, Deteksi Dini Kanker Payudara”

×

“Perempuan Penjaga Hutan, Deteksi Dini Kanker Payudara”

Sebarkan artikel ini

MEREKA menanam pohon, merawat keluarga, dan kini menanam kesadaran tentang kanker payudara. Ya, perempuan-perempuan hebat di Kementerian Kehutanan tak hanya piawai memelihara hutan, tapi juga mulai serius memelihara diri sendiri.

Dalam Bincang Sehat bertajuk “Peran Perempuan dalam Pencegahan Kanker Payudara”, ratusan perempuan berkumpul di Jakarta pada Jumat (24/10) akhir pekan lalu.

Acara ini digelar Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kehutanan.

Ibu Nurlaili Raja Antoni, Penasihat I DWP, menyambut hangat para peserta. “Perempuan di lingkungan Kementerian Kehutanan itu multitasking beneran, seperti pohon mahoni tinggi menjulang tapi akarnya kuat. Kita urus keluarga, kerja, dan lingkungan sekaligus. Jangan lupa urus diri sendiri juga, ya!” ujarnya dengan tawa yang bikin suasana cair.

Cerita inspiratif datang dari Ibu Laksmi Wijayanti, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, yang berbagi pengalaman sebagai penyintas kanker payudara.

“Awalnya saya nggak tahu apa-apa, nggak ada gejala. Baru setelah MRI ketahuan kanker. Rasanya kayak nemu lubang harimau di hutan kaget banget, tapi harus hati-hati menyeberang,” kata Ibu Laksmi sambil tersenyum.

Sejak itu, ia aktif mendampingi kolega yang juga terdeteksi kanker. Pesannya tegas: gaya hidup sehat dan deteksi dini itu penting, jangan tunggu sampai pohon tumbang baru panik!

Ibu Gina Rohmat Marzuki, Penasihat II DWP, menambahkan, “Dukungan moril dan material sama pentingnya. Bayangkan kalau hutan tak dirawat, pohon tumbang; kalau tubuh tak dicek, kanker datang diam-diam. Jadi mari kita rawat diri sambil merawat lingkungan.”

Tak kalah seru, Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Ibu Dr. Diani Kartini, dan konsultan kanker Lembaga Kanker Indonesia, Ibu Nursanti, hadir membagikan tips hidup sehat. Mulai dari pola makan, olahraga ringan, hingga pentingnya mamografi secara rutin.

Acara ditutup dengan pesan lucu tapi penuh makna dari Ibu Nurlaili. “Kalau bisa menanam pohon supaya hutan tetap hijau, kenapa nggak menanam kesadaran supaya tubuh tetap sehat? Jadi duta kesadaran kanker payudara itu nggak kalah mulia, bahkan lebih lucu daripada menebang pohon yang salah.”

Dengan gaya hidup sehat, deteksi dini, dan dukungan sesama, perempuan Kementerian Kehutanan kini siap jadi role model kesehatan menjaga hutan, keluarga, dan tentu saja, diri sendiri.[***]