Scroll untuk baca artikel
BisnisPLN

Merdeka dari Kegelapan, Kisah Ruslan di Musi Banyuasin yang Akhirnya Menyala Lewat Program BPBL

×

Merdeka dari Kegelapan, Kisah Ruslan di Musi Banyuasin yang Akhirnya Menyala Lewat Program BPBL

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, MUBA | Malam itu, suara azan Magrib baru saja berkumandang di Desa Bandar Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Di sebuah rumah panggung sederhana, cahaya putih lampu bohlam untuk pertama kalinya menerangi ruang tamu yang selama ini hanya diselimuti redupnya lampu minyak.

Di bawah cahaya itu, Ruslan (52), seorang buruh tani, tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Setelah hampir satu dekade hidup tanpa aliran listrik, kini rumahnya akhirnya terang. Semua berkat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan PLN.

“Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah yang telah memberikan fasilitas pemasangan listrik gratis. Alhamdulillah, ini sangat menunjang sekali bagi saya,” ujar Ruslan dengan suara bergetar menahan haru.

Selama bertahun-tahun, malam-malam keluarga Ruslan hanya ditemani lampu minyak dan suara dengungan genset kecil. Setiap dua hari sekali, ia harus membeli bahan bakar agar genset tetap menyala. Namun, malam itu berbeda—suara “klik” kecil dari sakelar menjadi tanda babak baru dalam hidupnya.

“Kalau malam, anak-anak belajar pakai lampu minyak. Kalau habis minyak, ya sudah, belajar seadanya. Sekarang mereka bisa belajar lebih lama dan makin nyaman. Mudah-mudahan semangat belajarnya makin tinggi,” katanya sambil tersenyum.

Dengan adanya listrik PLN, Ruslan kini memiliki harapan baru untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Ia dan istrinya berencana memanfaatkan listrik untuk membuka usaha kecil di rumah.

“Kalau ada listrik, saya bisa beli kulkas, nanti bisa berjualan es atau minuman dingin. Istri saya penjahit, saya yakin dan percaya ke depannya akan lebih banyak pemasukan dari menjahit baju,” ujarnya penuh optimisme.

Program BPBL sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2022 dan berhasil memberikan sambungan listrik gratis kepada lebih dari 367 ribu rumah tangga tidak mampu hingga 2024. Tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan 215 ribu rumah tangga lainnya dapat menikmati manfaat serupa.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kami di Kementerian ESDM itu kan ada program listrik desa dan pemasangan listrik ke rumah tangga. Ini target Bapak Presiden yang kami terjemahkan dalam arah kebijakan selesai di 2029–2030. Semuanya adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan rakyat, khususnya dari sektor ESDM,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan pihaknya siap menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM untuk mempercepat pemerataan listrik hingga ke pelosok negeri.

“Arahan Bapak Presiden dan Menteri ESDM jelas, agar tidak boleh ada lagi saudara kita yang hidup dalam kegelapan. Untuk itu, kami siap all out menyukseskan Program BPBL. Bagi kami, listrik bukan hanya soal penerangan, melainkan fondasi untuk mempercepat pemerataan pembangunan, menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta membantu mengentaskan kemiskinan,” pungkas Darmawan.

Kini, di rumah kecilnya di Desa Bandar Jaya, cahaya lampu bukan sekadar penerangan, melainkan simbol perubahan. Bagi Ruslan dan ribuan keluarga lainnya, terang itu adalah tanda kemerdekaan sesungguhnya—merdeka dari kegelapan. (*)