BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Wali Kota Palembang Ratu Dewa secara resmi membuka Festival Perahu Bidar Tradisional 2025 di Benteng Kuto Besak (BKB), Jumat (15/8/2025).
Event yang masuk dalam daftar 110 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI ini akan berlangsung hingga 17 Agustus 2025 dan menargetkan 50–60 ribu pengunjung dari dalam maupun luar kota.
Pembukaan festival di kawasan ikonik BKB ini turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Dalam sambutannya, Wali Kota Ratu Dewa mengapresiasi kehadiran seluruh tamu undangan di situs bersejarah tersebut.
“Benteng Kuto Besak dibangun pada abad ke-18 oleh Kesultanan Palembang Darussalam pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I. Benteng ini menjadi simbol kekuatan dan kedaulatan lokal sebelum masuknya kolonial Belanda secara penuh,” ujar Ratu Dewa.
Ia menegaskan, BKB juga menjadi saksi perjuangan rakyat Palembang melawan penjajahan, khususnya pada serangan Belanda di awal abad ke-19.
Festival Perahu Bidar 2025 merupakan penyelenggaraan tahun kedua yang berhasil masuk agenda nasional KEN. Selain memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana pelestarian budaya khas Palembang dan Sumatera Selatan, hiburan masyarakat, serta pembinaan atlet dayung berprestasi.
Pemerintah Kota Palembang menargetkan puluhan ribu pengunjung selama tiga hari pelaksanaan.
“Kami berharap dampaknya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang tahun 2025,” kata Ratu Dewa.
Untuk kelancaran acara, Pemkot menyiapkan pengamanan, layanan kesehatan, dan pengaturan lalu lintas. Ratusan personel dari Polrestabes Palembang, Dinas Perhubungan, Satpol PP, DLH, PBK, Perkimtan, serta tim kesehatan dan ambulans darat maupun sungai disiagakan sepanjang kegiatan.
Ratu Dewa juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Kebudayaan RI melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumsel, panitia, peserta, sponsor, dan seluruh pihak yang terlibat.
“Festival ini bukan hanya mempererat tali silaturahmi antarwarga, tetapi juga mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita harapkan, Palembang semakin dikenal tidak hanya sebagai kota sejarah dan kuliner, tetapi juga kota yang kaya akan tradisi dan kebudayaan,” pungkas Ratu Dewa. (*)
