Scroll untuk baca artikel
Sumsel

Pj Ketua TP PKK Sumsel Melza Elen Setiadi Hadiri Rakornas Posyandu 2024

×

Pj Ketua TP PKK Sumsel Melza Elen Setiadi Hadiri Rakornas Posyandu 2024

Sebarkan artikel ini
Pj Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Melza Elen Setiadi menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu tahun 2024.

BERITAPRESS, JAKARTA | Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Melza Elen Setiadi yang juga selaku Pj Ketua Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Sumsel menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu tahun 2024, bertempat di gedung ICE BSD Jakarta,  Senin (26/8/2024) pagi.

Kegiatan Rakornas Posyandu 2024 dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Posyandu Tri Tito Karnavian yang dirangkaikan pula dengan peluncuran logo Posyandu oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Mendagri Tito Karnavian selaku Penasehat Tim Pembina Posyandu sebagai keynote speech menyampaikan tentang kewajiban daerah dalam alokasi anggaran untuk Posyandu. Dia menjelaskan mengenai sejarah Posyandu bahwa kenapa harus ada Posyandu?, Sebab Posyandu adalah bagian dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk memperkuat desa.

“Kita tidak ingin negara kita sudah terlanjur dan susah untuk kembali seperti kejadian di negara Jepang dan Korea, yang sebagian besar masyarakatnya tinggal di kota. Di Jepang tercatat 93,2% masyarakatnya tinggal di kota. Sementara di Korea Selatan 81,43% masyarakatnya tinggal di kota. Fenomena ini terjadi di 2 negara ini dan negara lainnya. Hal ini berdampak kota dipenuhi masyarakat  yang terjebak dan  kompetitif (megapolitan). Biaya hidup mahal dibanding di desa, dan menyebabkan masyarakat memilih menjadi lajang. Sementara di desa banyak manusia lanjut usia,”  beber Tito.

Oleh sebab itu pemerintah tidak ingin ini terjadi di Indonesia. Pemerintah ingin menjadikan desa sebagai kekuatan ekonomi. Pembangunan desa bertujuan untuk mengurangi laju urbanisasi yang terus mengalami peningkatan, apabila pemerataan pembangunan desa dan kota tidak seimbang, maka masyarakat desa pasti lebih memilih pindah ke kota.

“Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam memperkuat desa, yaitu pertama membuat regulasi bahwa desa diakui sebagai pemerintahan. Kedua secara kelembagaan adalah membentuk Kementerian Desa yang telah dibentuk Presiden Joko Widodo di awal pemerintahannya. Ketiga adalah memberi anggaran pembangunan desa setiap tahun lebih kurang 70 triliun dalam dana alokasi khusus desa,”  imbuh Tito.

Menurutnya cita-cita Indonesia emas 2045 bukanlah mimpi. Pada tahun 2045 Indonesia  diproyeksikan oleh lembaga dunia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia di tahun 2045. Indonesia saat ini telah menjadi kekuatan ekonomi 20 besar dunia.

“Pertarungan ke depan adalah pertarungan ekonomi. Memperkuat desa merupakan upaya untuk memberikan kontribusi bagi Indonesia sehingga Indonesia Emas 2045 terwujud. Hal ini juga menjadi potensi kita untuk bisa keluar dari middle income trap, dari jebakan negara yang berpendapatan menengah menuju negara maju,”  ungkap Tito.

Sementara itu Ketua Umum Pembina Posyandu Tri Tito Karnavian memaparkan sejarah singkat tentang Posyandu dan terselenggaranya Rakornas Posyandu untuk pertama kalinya pada hari ini. Dijelaskan Tri, Posyandu adalah LKD yang statusnya sama dengan PKK.

“Ada semacam kewajiban bahwa kader PKK adalah kader Posyandu. Dari diskusi dengan pejabat di Pemdes, diketahui peran Posyandu sangat besar. Data Kemenkes mencatat terdapat 413 ribu Posyandu. Kemudian dari diskusi lebih lanjut didapatlah bahwa Posyandu tidak lagi menempel dengan PKK. Posyandu mempunyai perangkat dan staf tersendiri,” kata Tri.

Posyandu adalah untuk kepentingan masyarakat agar sasaran dan program kerja pemerintah bisa tepat terlaksana.
LKD ini harus dikembangkan dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder. Bahwa Posyandu tidak hanya memberikan pelayanan di bidang kesehatan, namun 6 bidang SPM yakni kesehatan, umum, sosial, trantib, pendidikan, dan perumahan rakyat.

“Langkah awal kita adalah membuat kesuksesan di bidang lainnya. Di bidang kesehatan meski sukses, ternyata di lapangan faktanya masih ada kekurangan. Dengan adanya penambahan layanan maka diharapkan bisa sukses di semua bidang. Hari ini kita di sini untuk menyamakan visi-misi dan renstra Posyandu. Kunci kemajuan Posyandu adalah di anggaran. Selamat mengikuti Rakornas pertama untuk semua yang hadir,” imbuhnya.”

Sementara itu, Melza Elen Setiadi menyambut baik dan mendukung tentang pentingnya penguatan Posyandu di daerah.

“Iya, tadi setelah menyimak paparan ibu Ketua Umum, juga penyampaian materi oleh pak Mendagri, saya mendukung pentingnya penguatan Posyandu di daerah. Kegiatan hari ini merupakan pondasi dasar dan petunjuk bagi kita semua dalam pelaksanaan dan penguatan Posyandu”, kata Melza dibincangi sesaat usai mengikuti pemaparan materi.

Sebagai informasi, Rakornas Posyandu 2024 mengusung tema “Transformasi Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Kegiatan Rakornas diikuti 2512 peserta dari seluruh Indonesia.(ril)