BERITAPRESS.ID, JAKARTA | PT PLN (Persero) baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan Agence Française de Développement (AFD), lembaga keuangan Prancis, untuk mendapatkan hibah senilai 6,5 juta Euro dari Uni Eropa (EU) dan AFD. Hibah ini bertujuan untuk mendukung program transisi energi di Indonesia. Perjanjian tersebut disepakati dalam acara peluncuran Indonesia Energy Transition Facility (IETF) yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Prancis ini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam menjalankan transisi energi. Menurut Dadan, ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mencapai swasembada energi dan memastikan keberlanjutan energi nasional.
“Dalam menjalankan program prioritas (Asta Cita) tersebut, Kementerian ESDM tetap menjaga komitmen untuk memenuhi kewajiban dalam mencapai target di Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030 dan juga Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat,” ucap Dadan.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menambahkan bahwa peluncuran IETF adalah langkah penting dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Ia juga menyatakan bahwa transisi energi memerlukan investasi besar, kemitraan kuat, serta komitmen jangka panjang untuk menyeimbangkan target lingkungan, ekonomi, dan sosial.
“Peluncuran fasilitas IETF adalah langkah penting dalam strategi transisi energi yang lebih luas di Indonesia,” tutur Fabien.
Diana Acconcia, Director of International Affairs and Climate Finance dari Directorate-General for Climate Action (CLIMA) Uni Eropa, menegaskan bahwa EU tetap berkomitmen untuk mendukung energi bersih dan investasi berkelanjutan. “Peran Indonesia dalam transisi energi global sangat penting, dan kami tetap terlibat penuh untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi,” ujar Diana.
Senada dengan Diana, Country Director AFD, Yann Martres, menyampaikan bahwa peluncuran IETF mendukung Indonesia dalam transisi ke energi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. “Dengan inisiatif ini, AFD, EU, dan mitranya menegaskan kembali peran strategis mereka dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung Pemerintah Indonesia menuju transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” tambah Yann.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengungkapkan bahwa kerja sama ini adalah bukti nyata kolaborasi global dalam mengatasi perubahan iklim, khususnya dalam sektor energi. “PLN siap menjadi garda terdepan dalam memastikan keberlangsungan transisi energi di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi AFD dan Pemerintah Prancis atas komitmen ini, yang tentunya akan semakin memperkuat upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan bagi negeri ini sejalan dengan target swasembada energi,” ujar Darmawan.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menjelaskan bahwa total hibah sebesar 6,5 juta Euro ini akan digunakan untuk mendukung program transisi energi PLN dan dekarbonisasi perusahaan menuju NZE 2060. Hibah tersebut akan dialokasikan untuk berbagai proyek energi terbarukan dan transmisi serta capacity building.
“Dukungan ini akan dimanfaatkan PLN untuk asistensi teknis, proyek pembangkit energi terbarukan, dan transmisi, serta capacity building dan institutional support. Ini bukan hanya tentang investasi, tetapi tentang membangun masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ujar Sinthya.
Sinthya juga menambahkan bahwa transisi energi tidak hanya akan mengurangi emisi karbon, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat industri lokal.
“Komitmen terhadap transisi energi harus kita jalankan demi keberlanjutan masa depan generasi bangsa. Lebih dari itu, upaya menghadirkan energi bersih juga berpotensi menggerakkan perekonomian nasional dan mewujudkan kemandirian energi,” tutup Sinthya. (*)