Scroll untuk baca artikel
Berita

Ketua PKK Fakfak Tekankan Peran Strategis Perempuan, “PKK Bukan Perempuan Kurang Kerjaan”

×

Ketua PKK Fakfak Tekankan Peran Strategis Perempuan, “PKK Bukan Perempuan Kurang Kerjaan”

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, FAKFAK/Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Fakfak, Nurwidayati Samaun Dahlan, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pengurus PKK yang baru dilantik. Ia berharap seluruh pengurus mampu menjalankan amanah dengan baik dan penuh tanggung jawab.

“Semoga amanah yang diberikan ini dapat dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ucap Nurwidayati.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada pengurus PKK periode sebelumnya,(10/5/2025).

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus PKK periode sebelumnya atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini. Terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan untuk kemajuan PKK dan masyarakat Kabupaten Fakfak,” lanjutnya.

Kepada pengurus baru, ia mengajak untuk bekerja dengan semangat kebersamaan dan inovasi dalam menjalankan program-program PKK.

“Saya berharap agar dapat bekerja dengan semangat kebersamaan, saling mendukung, dan terus berinovasi dalam melaksanakan program-program PKK. Mari kita wujudkan PKK yang lebih maju, mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat.”

Dalam sambutannya, Nurwidayati juga menyoroti persepsi keliru yang masih melekat terhadap PKK di masyarakat. Ia menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap perempuan dalam organisasi ini.

“Saya sangat berharap PKK tidak hanya dilihat sebagai kelengkapan Pemerintah, lebih buruk dari pada itu banyak yang menyebut PKK, sebagai perempuan kurang kerjaan atau perempuan ke sana kemari. Padahal kalau kita melihat kegiatan, perempuan-perempuan tidak hanya sibuk di dapur tetapi juga ikut andil dalam mengisi peran laki-laki. Pemerintah dan PKK memiliki peran yang besar”.

Ia menambahkan bahwa Tim Penggerak PKK memiliki posisi strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat karena fokus utamanya adalah pada kesejahteraan keluarga.

“Selama ini PKK masih dilihat sebagai wadah menggosip. Peran PKK masih disepelekan, seakan-akan PKK hanyalah kerjaan domestik dan dinilai tidak memberikan arti yang besar dalam perbaikan kualitas masyarakat.”

Karena itu, ia menegaskan perlunya perhatian dan dukungan dari semua pihak agar PKK dapat terus berkembang dan menjadi kekuatan yang memberdayakan masyarakat.

“PKK harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah maupun dari tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat. Upaya pembinaan harus dilakukan terus menerus sehingga kader PKK memiliki keahlian di tengah masyarakat. Dengan demikian, PKK bukanlah perempuan kurang kerjaan, melainkan sebenarnya upaya pemberdayaan kesejahteraan,” tutupnya. (IB)