Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Air Pasang dan Hujan Penyebab Banjir

1
×

Air Pasang dan Hujan Penyebab Banjir

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, PALEMBANG | Curah hujan dengan frekuensi tinggi masih terus membajiri wilayah-wilayah yang rawan banjir.

Terkait soal itu, Pj Walikota Palembang H Ratu Dewa menganjurkan warga yang berdomisili di wilayah-wilayah yang rawan banjir harus meningkatkan kewaspadaannya.

Menurut Ratu Dewa, dirinya menerima informasi dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa curah hujan yang tinggi akan mengendap di kawasan rendah, sehingga sejumlah wilayah itu akan banjir.

“Apabila hujan turun dibarengi air pasang di angka empat, kondisi wilayah rawan banjir bisa digenangi air dengan frekuensi tinggi. Ini yang perlu kita waspadai,” ujar Ratu Dewa kepada awak media ini, Sabtu (20/1/2024).

Walikota juga menganjurkan agar warga di Kecamatan Kalidoni dan masyarakat sejumlah kecamatan lainnya untuk mewaspadai kondisi itu.

Selain hujan turun dengan frekuensi tinggi, kata Ratu Dewa, peningkatan pasang air laut pun akan mengirimkan debit air melalui Sungai Lematang, Sungai Rawas, Sungai Ogan, dan Sungai Kikim, frekuensinya akan berbalik ke Palembang.

“Kondisi ini harus kita waspadai. Sebab dengan grafik empat seperti yang diinformasikan BMKG, air yang datang akan menggenangi wilayah pemikiman yang rawan banjir,” jelasnya.

Menganggapi pernyataan Walikota Palembang itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, H Ahmad Bastari Yusak, mengatakan siap bekerja keras untuk mengantisipasi banjir kiriman tersebut.

Bastari juga menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerja keras menanggulangi banjir yang kerap kali banjir setiap tanggai 1 Januari hingga ke 1 Januari tahun berikutnya.

“Karena itu kita siap bekerja keras untuk mengantisipasi kedatangan banjir seperti yang dikatakan Pak Walikota,” kata Bastari.

Karena itu pihaknya sudah menyiapkan 500 tenaga kerja yang siap turun ke lapangan.

Dari 500 personal yang disiapkan untuk mengantisipasi banjir, katanya, dibagi menjadi tiga tim memelihara subdas Bendung, tiga tim untuk bersiaga di subdas Sekanak, satu tim di subdas Boang, satu tim di subdas Borang, satu tim di subdas Gasing, dua tim di subdas Buah, dan satu tim untuk subdas seberang ulu.

“Yang kita tugaskan untuk memelihara sungai ada 18 tim. Sedangkan satu tim khusus untuk membongkar bangunan liar di atas saluran air. Jika tidak dibongkar akan mengganggu proses saluran air,” ujar Bastari dengan mimik wajah serius.

PUPR Kota Palembang juga menurunkan tiga tim konstruksi untuk memperbaiki kerusakan saluran air sungai. Mereka itu akan bertugas untuk melebarkan konstruksi dan infrastruktur air yang mengalami penyempitan.

“Setiap hari, ada 12 pekerja yang siap menjaga sungai, wajah kota untuk menelusuri sungai yang ada di wilayah kota, yakni, subdas Bendung dan Sekanak,” jelasnya.

Bastari menuturkan, untuk menjaga pompa air selama 24 jam, dibagi tiga shift di semua rumah pompa di muara Bendung yang merupakan kewenangan Pemkot Palembang.

“Tahun ini kita telah membeli dua pompa mobile terbaru berkapasitas 500 liter perdetik, lima pompa mini 50 liter perdetik, hasil pinjam pakai dari BBWSS VIII.

Bastari juga menjelaskan bahwa ada dua tim jack hammer yang bertugas untuk membongkar beton bottle neck untuk memperlancar jalannya arus air.

Di samping itu, PUPR Kota Palembang menyediakan tiga alat berat exca mini, dua alat berat exca amphibios, satu unit alat berat exca standard dan satu alat exca long.

“Alhamdulillah, untuk pengendalian banjir ini kita bekerjasama dengan Babinsa Kodim 0418 Palembang. Kerjasama ini kita bangun sejak 2022 dan berhasil membongkar 300 bangunan yang mengganggu jalannya air, tanpa gejolak sosial yang berarti,” ujar Bastari menutup perbincangan. (*)

Laporan Anto Narasoma