BERITAPRESS, PALEMBANG | Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan menggelar Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Tingkat SMA di Beston Hotel Palembang pada Selasa (19/11/2024). Kegiatan ini bertujuan memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah tingkat SMA sekaligus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui pendekatan perencanaan berbasis data (PBD).
Workshop ini dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) Tahun Anggaran 2024 untuk program pengembangan kurikulum dengan nomor: DPA/A.1/1.01.00.01-0000/001/2024, tertanggal 2 Januari 2024.
Peserta dan Narasumber yang Hadir
Berbagai pihak terkait dunia pendidikan di Sumatera Selatan hadir dalam kegiatan ini, di antaranya, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Awaluddin, S.Pd., M.Si, Kepala BPMP Sumsel, Pejabat eselon III dan IV Dinas Pendidikan, Koordinator pengawas Sumsel.
Ketua MKKS dan pengawas dari Kota Palembang, Ogan Ilir, OKI, Banyuasin, Prabumulih, dan Muba.
Kepala satuan pendidikan negeri dan swasta dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Sejumlah narasumber ahli juga memberikan materi, di antaranya:
1. Dr. Irfan Hary Prasetya dari Direktorat SMA Kemendikdasmen (daring).
2. Aria Ahmad Mangunwibawa, S.Psi., M.Si. dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
3. Pengawas senior Drs. H. Muslim, M.Pd. dan Syamsul Rizal, S.Pd., M.Si.
Koordinator kegiatan sekaligus PMO Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Fitria Yulianti, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa workshop ini menitikberatkan pada penguatan pemahaman dan implementasi Kurikulum Merdeka, pemanfaatan rapor pendidikan sebagai alat perencanaan berbasis data, serta pentingnya komunitas belajar, MGMP, dan KKG sebagai pendukung peningkatan capaian literasi dan numerasi siswa.
Tujuan dan Fokus Workshop
Dalam laporan pembukaan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Kurikulum SMA, Dr. Febriansyah, SE., MM., dijelaskan bahwa workshop ini bertujuan mendukung guru dalam memahami, merancang, dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal sekolah masing-masing namun tetap mengacu pada standar nasional.
Workshop ini juga diharapkan membantu satuan pendidikan dalam mengidentifikasi program prioritas guna menyusun perencanaan yang lebih tepat sasaran dan berorientasi pada kebutuhan pembelajaran siswa.
“Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk mengembangkan materi pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa,” ujar Febriansyah.
Sambutan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumsel
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Awaluddin, S.Pd., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
“Kebijakan ini merupakan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan kurikulum yang lebih mandiri dan kontekstual, berfokus pada peserta didik. Untuk itu, peran pengawas sekolah dalam melakukan supervisi manajerial menjadi sangat penting. Supervisi ini akan membantu kepala satuan pendidikan dalam memanfaatkan rapor pendidikan sebagai dasar perencanaan berikutnya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan akan memberikan perhatian khusus kepada sekolah-sekolah kategori merah (level 1 dan 2) melalui pendampingan intensif. “Kami berharap sekolah dapat meningkatkan capaian indikator prioritas rapor pendidikan dan memiliki delta positif pada setiap evaluasi,” tambahnya.
Implementasi Berbasis Data (PBD)
Salah satu fokus utama dalam workshop ini adalah penerapan perencanaan berbasis data (PBD). Dengan PBD, sekolah didorong untuk mengunduh dan menganalisis lembar PBD yang tersedia guna menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) yang lebih strategis.
Fitria Yulianti menambahkan bahwa komunitas belajar intra-sekolah juga menjadi kunci dalam mendukung guru dan kepala sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran. “Setiap sekolah wajib memiliki komunitas belajar yang aktif dan terdaftar di platform Merdeka Mengajar,” jelasnya.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan
Dinas Pendidikan Sumsel berharap workshop ini dapat menciptakan budaya perencanaan yang matang di seluruh satuan pendidikan. Target yang ingin dicapai meliputi:
1. Guru mampu merancang pembelajaran yang relevan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
2. Sekolah dapat menggunakan rapor pendidikan sebagai alat bantu perencanaan yang lebih strategis.
3. Peningkatan kualitas pembelajaran melalui RKAS berbasis data yang mendukung capaian indikator prioritas.
“Dengan kolaborasi antara dinas pendidikan, pengawas, MKKS, dan kepala satuan pendidikan, kami optimis dunia pendidikan Sumatera Selatan mampu menghadapi tantangan era global dengan lebih baik,” tutup Awaluddin.
Workshop ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta yang membahas berbagai strategi praktis untuk implementasi Kurikulum Merdeka. Hasil dari workshop ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Sumatera Selatan. (Mira)