Scroll untuk baca artikel
Politik

Reses Tahap 1 DPRD Provinsi Sumsel Dapil II Palembang, Serap Aspirasi Masyarakat dan Bahas Pengembangan Pelabuhan Tanjung Carat

×

Reses Tahap 1 DPRD Provinsi Sumsel Dapil II Palembang, Serap Aspirasi Masyarakat dan Bahas Pengembangan Pelabuhan Tanjung Carat

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, PALEMBANG | Anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil II Kota Palembang menggelar Reses Tahap I di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang, Rabu (4/12/2024). Dalam acara tersebut, Koordinator Dapil Palembang 2, Hj Zaitun SH MKn, bersama sejumlah anggota DPRD lainnya, turut menyerap aspirasi masyarakat setempat, termasuk masalah infrastruktur dan pengembangan pelabuhan, serta membahas potensi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah.

Koordinator dapil Palembang 2, Hj Zaitun SH MKn bersama H Nopianto S.Sos MM, Ir Zulkipli Kadir, H Yansuri SIP, HM Anwar Syadat SSi MSi, Fajar Febriansyah ST MIKOM dan Tamtama Tanjung.

Koordinator dapil Palembang 2, Hj Zaitun SH MKn mengatakan, reses ini bertujuan untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

“Terima kasih kepada PT. Pelindo Regional 2 Palembang yang telah menjadi fasilitator kami bisa bertemu bapak dan ibu disini,” ujar Hj Zaitun.

Sementara itu, H Nopianto S.Sos MM menuturkan, pada reses disini pihaknya menerima aspirasi masyarakat terkait perbaikan jalan, drainase, lampu jalan.

“Terkait dengan persoalan infrastruktur perbaikan jalan yang sudah mulai rusak, persoalan banjir yang sekarang lagi menimpa masyarakat di kota Palembang termasuk juga banyaknya lampu jalan penerangan dan mati, itu akan kami tindaklanjuti dengan berkomunikasi dengan instansi terkait,” katanya.

Mengenai adanya masukan dari pegawai Pelindo Regional 2 Palembang untuk pengembangan pelabuhan, Nopianto menerangkan, Pemerintah provinsi sudah memikirkan jauh ke depan terkait bagaimana pengembangan pelabuhan ini. Sehingga memberikan dampak yang positif untuk peningkatan perekonomian daerah.

“Dulu pernah dibangun Pelabuhan Tanjung Api-Api sebagai salah satu alternatif pelabuhan di Sumsel. Tapi ternyata dalam proses perjalanannya pelabuhan Tanjung Api-Api ini tidak bisa dimaksimalkan. Karena terjadi proses pendangkalan, sehingga kapal-kapal bermuatan besar tidak bisa bersandar ke Pelabuhan Tanjung Api-Api,” tuturnya.

Lebih lanjut Nopianto menerangkan, pada 5 tahun belakangan ini ada penemuan baru lokasi yang memenuhi persyaratan untuk dapat dijadikan pelabuhan internasional pelabuhan samudra yaitu pelabuhan Tanjung Carat. Ini sudah menjadi komitmen Pemerintah provinsi sudah disampaikan pemerintah pusat agar sekiranya proses pembangunan pelabuhan Tanjung Carat ini agar akan dapat direalisasikan.

“Kalau ini bisa direalisasikan oleh Pemerintah, saya kira ini memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Sumatera Selatan dalam rangka meningkatkan perekonomian di Sumsel bahkan juga memberikan dampak luar biasa bagi pendapatan negara dari pelabuhan samudra Tanjung Carat,” bebernya.

“Kita berharap itu bisa direalisasikan itu di Pemerintahan Provinsi di bawah kepemimpinan Bapak Herman Deru. Sudah berapa kali ini dibahas dan kita dari DPRD provinsi memberikan dukungan dan sporting yang maksimal supaya Pemerintah Provinsi berkomunikasi secara intens kepada Pemerintah Pusat untuk dapat segera merealisasikan pembangunan Tanjung Carat,” tandasnya.

Manager Komersial PT.Pelindo Regional II Palembang Darmawi mengatakan, PT Pelindo (Persero) Regional 2 Palembang ini berada di lahan 24 hektar

“Untuk kegiatan bisnis berada dilaha 18 hektar. Sisanya untuk perkantoran. Dalam operasional kita disini, kita berkoordinasi dengan banyak instansi dan Kementrian untuk operasional pelabuhan,” bebernya.

Lebih lanjut dia menuturkan, kegiatan bisnis di Pelindo layanan di sungai. Kemudian ada terminal peti kemas dan ada terminal non peti kemas.

“Kami ada lahan 200 hektar di Sungai Lais, untuk pengembangan. Mudah-mudahan itu bisa direalisasikan,” tutupnya. (Mira)