BERITAPRESS, PALEMBANG | Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel), melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan, menyelenggarakan pelatihan Disaster Victim Identification (DVI) di Lounge Ampera, Gedung Presisi Polda Sumsel. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi korban bencana, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun faktor alam seperti kebakaran, kecelakaan, ledakan bom, dan bencana alam lainnya.
Pelatihan dibuka oleh Kabid Dokkes Polda Sumsel, AKBP Mahyudin, S.K.M., S.H., M.H., mewakili Kapolda Sumsel. Hadir dalam acara ini adalah Wadirreskrimum AKBP Indra Arya Yudha, S.I.K., M.H., Kasubbid Narkoba Bidlabfor Polda Sumsel AKBP Yan Farigosa, S.Si., M.T., Ka SPKT Polda Sumsel AKBP Boni Thambora, S.H., dan Kasubbid Dokpol AKBP Dr. Mansuri, Sp. FM.
Dalam sambutannya, AKBP Mahyudin mengapresiasi kegiatan pelatihan ini dan menekankan pentingnya proses identifikasi yang valid dan reliabel. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menangani dan mengidentifikasi korban bencana.
“Proses pengungkapan identitas korban yang telah menjadi jenazah tidaklah mudah. Diperlukan kerja sama tim yang solid untuk memastikan hasil identifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis,” ujar AKBP Mahyudin.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, melalui Kasubbid PID AKBP Suparlan, S.H., M.Si, menyoroti pentingnya metode forensik seperti DVI dalam menangani tragedi massal dan bencana. “Metode DVI merupakan andalan bagi semua negara, termasuk Indonesia, dalam mengidentifikasi korban dan mengungkap tindak pidana,” ujarnya.
Pelatihan ini diikuti oleh penyidik, penyidik pembantu Ditreskrimum Polda Sumsel, serta para Kasi Dokkes Polres dan penyidik Polsek jajaran Polrestabes Palembang. Di samping AKBP Mahyudin, narasumber lainnya adalah Dokter Spesialis Kedokteran Forensik RSMH Palembang, dr. Indra Sakti Nasution, S.P.K.F., dan Kompol Ifan Wahyudi, S.Si., M.Bio-Tech dari Laboratorium DNA Pus Dokkes Polri Jakarta.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas petugas kepolisian dalam menangani kasus-kasus identifikasi korban bencana dengan lebih efektif dan efisien.
Reporter : Mira/Ril