ERITAPRESS, PALEMBANG | Rapika, seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun dari Desa Tanjung Atap, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, tak henti-hentinya mengupayakan keadilan.
Sudah sejak November 2023, ia melaporkan tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya. Namun, hingga kini, hampir sembilan bulan berlalu, kasusnya masih jalan di tempat.
Rapika, yang hanya mengurus rumah tangga, tak menyangka hidupnya akan berubah drastis. Perempuan kelahiran Tulung Selapan, 30 Mei 1993 ini, menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, berinisial AA.
Pada tanggal 3 November 2023, ia melaporkan kasus ini ke Polres Ogan Ilir, berharap ada keadilan yang berpihak padanya.
Namun, kenyataan tak seindah harapan. Kasusnya seolah tenggelam dalam tumpukan berkas yang tak kunjung ditangani serius.
“Sampai sekarang belum ada perkembangan,” ujar Yayan As’ad, seorang aktivis yang setia mendampingi Rapika dalam memperjuangkan hak-haknya.
Yayan, yang dikenal sebagai aktivis vokal di Ogan Ilir, merasa prihatin dengan lambannya penanganan kasus ini.
“Ini bukan hanya soal keadilan untuk Rapika, tapi juga menunjukkan bagaimana sistem hukum kita yang seringkali tidak berpihak pada mereka yang lemah,” tegasnya.
Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) yang diterbitkan Polres Ogan Ilir pada tanggal 3 November 2023, menjadi bukti bahwa Rapika telah menjalani prosedur yang semestinya.
Dalam surat tersebut, tertera jelas bahwa ia melaporkan dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya. Namun, surat itu kini tak lebih dari sekadar lembaran kertas tanpa tindakan nyata.
Rapika hanya satu dari sekian banyak perempuan di pelosok negeri ini yang menghadapi ketidakadilan.
Tanpa dukungan dan pendampingan dari orang-orang seperti Yayan, mereka hanya akan menjadi angka dalam statistik kekerasan, tak pernah benar-benar mendapatkan keadilan.
Ketika hukum seakan tak memihak, rakyat jelata seperti Rapika tak punya banyak pilihan selain terus berharap dan berjuang. Baginya, keadilan mungkin tampak jauh, tapi ia tak akan menyerah sebelum mendapatkannya.
Reporter : Adi