BERITAPRESS, MUSI BANYUASIN | 24 Januari 2025, PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) memperkuat koordinasi dengan Polri, TNI, pemerintah daerah, kecamatan, desa, dan instansi terkait lainnya dalam menangani dampak kebocoran pipa minyak akibat vandalisme.
Tim gabungan yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Musi Banyuasin, DLH PALI, Polres, Dinas Perikanan, Pemerintah Desa Sungai Dua dan Talang Akar, serta SKK Migas telah melaksanakan pembersihan dan memastikan penanggulangan berjalan sesuai prosedur.
Aparat keamanan bersama Medco E&P telah mengamankan lokasi kejadian dengan memasang barikade dan spanduk peringatan, termasuk larangan merokok dan membuat api di area tersebut. Saat ini, situasi di lokasi dinyatakan kondusif.
Senior Manager Communication Medco E&P, Leony Lervyn, menyampaikan bahwa perusahaan terus memantau perkembangan insiden ini. “Penanganan insiden ini dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Kami berterima kasih atas dukungan dari semua pihak sehingga insiden ini dapat ditangani dengan baik,” ujar Leony.
Camat Sungai Keruh, Dendi Suhendar, melaporkan perkembangan positif di lokasi kejadian. “Beberapa temuan penting dari hasil peninjauan di lapangan di antaranya kebocoran telah diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kondisi di lokasi pun berangsur bersih, dan mobil vakum serta unit pemadam kebakaran tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian lanjutan,” ujarnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto, menegaskan bahwa tindakan vandalisme terhadap pipa objek vital negara termasuk pelanggaran berat. “Tindakan ini mengganggu penyaluran produksi minyak mentah milik negara, mengancam ketahanan energi, dan penerimaan negara yang berdampak pada perekonomian nasional. Selain itu, tindakan ini juga merugikan masyarakat sekitar dan mencemari lingkungan,” tegasnya.
Yunianto juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga operasional hulu migas. “Sedih rasanya melihat masih ada oknum yang belum memahami betapa pentingnya kegiatan hulu migas dalam menjaga ketahanan energi. Dampak dari perbuatan ini sangat besar, termasuk kerusakan lingkungan dan kerugian negara,” ungkapnya.
Ia menambahkan, insiden ini memaksa pemerintah melalui SKK Migas dan Medco E&P untuk mengeluarkan anggaran di luar kebutuhan operasional untuk penanganan kebocoran. Yunianto berharap masyarakat, pemerintah, dan semua pihak mendukung upaya ini serta mendoakan agar situasi segera pulih dan diselesaikan dengan baik.