Scroll untuk baca artikel
Berita

Seleksi Afirmasi di Fakfak Dituding Tak Transparan, Disdikpora Tegaskan Bukan Kewenangan Mereka Umumkan Hasil

×

Seleksi Afirmasi di Fakfak Dituding Tak Transparan, Disdikpora Tegaskan Bukan Kewenangan Mereka Umumkan Hasil

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, FAKFAK/Program penerimaan mahasiswa jalur afirmasi untuk perguruan tinggi yang dibuka oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak menuai polemik. Sejumlah orang tua murid mempertanyakan sistem pendaftaran hingga pengumuman hasil seleksi yang dinilai kurang transparan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Fakfak, Muhammad Tahir Patiran, S.Sos., M.M., menegaskan bahwa proses seleksi sudah dilakukan secara terbuka dan adil.

“Hasil seleksi pihaknya sudah transparan karena semua kita akomudir dengan jumlah 124 siswa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tugas Disdikpora Fakfak hanya mengakomodir dan menginput data siswa ke kampus tujuan masing-masing. Proses seleksi dan penilaian sepenuhnya menjadi kewenangan pihak kampus.

“Perlu diketahui adalah Disdikpora Kabupaten Fakfak hanya mengakomudir lalu menginput ke Kampus yang siswa tersebut memilih sehingga hasil ketika keluar bukan lagi menjadi ranah kami untuk menilai tetapi Kampus tersebut,” jelas Tahir.

Ia mencontohkan jika siswa mendaftar ke Universitas Gadjah Mada (UGM), maka pihak kampuslah yang menilai prestasi akademik siswa sejak kelas satu hingga kelas tiga.

“Jadi ketika hasil itu turun dari Kampus itu maka bukan kewenangan Dinas,” lanjutnya.

Bahkan, menurut Tahir, sempat terjadi perbedaan pandangan dengan pihak Kementerian Pendidikan terkait mekanisme pengumuman hasil.

“Justru dengan hasil yang telah diumumkan pada tanggal 25 lalu kami (Disdikpora) Fakfak bersitegang dengan Kemenrian Pendidikan, karena keinginan mereka tiap siswa mengecek hasil masing-masing di situs atau web yang telah disediakan, tetapi kami menolak itu karena di Papua secara keseluruhan tidak seperti itu karena cara seperti itu kan tertutup,” katanya.

Keluhan para orang tua, diakui Tahir, memang beralasan. Namun ia menegaskan bahwa kewenangan atas pengumuman hasil bukan di tangan dinas.

“Hal ini yang menjadi keluh kesah orang tua siswa dan itu benar tetapi perlu diingat bahwa itu bukan ranah kami Dinas tetapi Kementrian karena mereka minta masing-masing siswa mengecek sendiri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Tahir mengungkapkan bahwa sistem seleksi afirmasi tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, di mana nama-nama kelulusan dilampirkan dalam Surat Keputusan (SK).

“Untuk seleksi afirmasi 2025 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, pasalnya tahun lalu itu nama-nama dilampirkan dengan Surat Keputusan (SK) sehingga kita bisa mengetahui siapa yang lulus dan tidak lulus,” jelasnya.

Saat ini, Disdikpora Fakfak juga belum dapat memastikan jumlah siswa yang lulus karena belum menerima data resmi dari pihak kampus.

“Untuk menjawab siapa yang lulus dan tidak lulus kami belum bisa menjawab itu karena secara resmi hasil itu kami belum ketahui,” pintanya.

Ia menambahkan, kendala teknis juga masih terjadi hingga hari ini.

“Bahkan terjadi gangguang selver hingga saat ini ada yang mencoba buka untuk masuk tetapi belum terbuka sehingga kita belum bisa pastikan berapa anak-anak Fakfak yang lulus dan tidak lulus,” pungkasnya, (IB).