Scroll untuk baca artikel
TNI-Polri

Sat Brimob Sumsel, Bekuk Enam Remaja

×

Sat Brimob Sumsel, Bekuk Enam Remaja

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, PALEMBANG | Enam remaja berusia belasan tahun diringkus tim patroli Hastiguna Satuan Birgade Mobil (Brimob) Sumatera Selatan, di Jalan Srijaya Negara Palembang, Sabtu, 16 Maret 2024.

Sedangkan puluhan remaja lainnnya lari kocar-kacir setelah petugas Brimob berusaha mengamankan mereka.

Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Sat Brimob Kompol Ferry, mengatakan dari pengakuan para remaja itu, mereka akan melakukan perkelahian massal dalam kesempatan tersebut.

“Tim kami berhasil megamankan barang bukti sarung, petasan, dan handphone para pelaku,” ujar Ferry yang memimpin operasi tersebut.

Aksi tim patroli Hastiguna Satuan Brimob Sumsel tersebut, kata Ferry, perkelahian massal seperti itu sangat membahayakan jiwa mereka serta mengganggu suasana sosial di bulan Ramadan.

Seperti arahan Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Widodo kepada seluruh jajaran, kata Ferry, oparasi yang dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan, ketertiban bagi masyarakat (kamtibmas).

“Maka, untuk tujuan itu, Sat Brimob Polda Sumsel akan terjun ke lapangan sebagai bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat. Selain itu, kita juga berusaha menangkal terjadinya aksi tawuran di kalangan remaja,” ujar Ferry.

Menurut dia, Sat Brimob Sumsel berhasil membubarkan para remaja tersebut sebelum mereka melakukan aksi tawuran. “Bahkan lima orang kita amankan beserta barang bukti yang mereka siapkan untuk aksi tawuran,” jelasnya.

Kelima remaja itu, kata Ferry, langsung diserahkan ke Polsek Ilir Barat I untuk dilakukan pembinaan.

Sementara itu, penasihat Ikatan Motor Indonesia Sumatera Selatan (IMI Sumsel) Ishak Yulian Yusuf SE MBA, mengatakan bahwa tindakan Sat Brimob Sumsel sangat tepat.

“Sebelum terjadi tawuran atau kebutan-kebutan liar, mereka perlu diamankan untuk dibina dan diarahkan ke sikap profesional,” ujar Ishak Yulian Yusuf yang akrab disapa Yan Najib tersebut.

Menurut dia, tindakan brutal para remaja itu cenderung membahayakan orang lain dan dirinya sendiri. Karena itu sebagai sosok mantan pembalap nasional, Yan Najib menyatakan bahwa polisi sangat berkompetan untuk menertibkan sikap brutal anak-anak itu.

“Nanti polisi akan melakukan pembinaan sesuai dengan kemampuan psikologi anak-anak itu,” jelas Yan.

Misalnya, kalau ada yang hobi kebut-kebutan, mereka bisa diarahkan menjadi pembalap profesional. “Karena itu IMI bisa bekerjasama dengan polisi untuk mengarahkan mereka ke aktivitas posistif seperti itu,” tukas Yan, pemilik SPBU dan Bengkel Pass Demang Lebar Daun itu menuturkan.

Dengan adanya pembinaan dari polisi, paling tidak para remaja yang diamankan tersebut, dapat terhindar dari sikap buruk seperti tawuran, kebut-kebutan liar, serta melakukan tindakan terlarang menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang. (*)

Laporan Anto Narasoma-rel