BERITAPRESS.ID, JAKARTA | Penggunaan mobil listrik di Indonesia semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan efisiensi dan teknologi canggih yang ditawarkan. Salah satu pengemudi taksi online, Nur Alam, membagikan pengalamannya setelah dua bulan beralih ke mobil listrik dalam sebuah wawancara dengan Manager Komunikasi PLN UID S2JB, Iwan Arissetyadhi, saat perjalanan dinas di Jakarta.
Menurut Nur Alam, mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan mobil konvensional dan hybrid yang pernah ia gunakan.
“Saya pernah pakai mobil biasa, sehari bisa habis Rp350 ribu. Pakai yang hybrid sekitar Rp250 ribu. Nah, pakai mobil listrik cuma Rp150 ribu per hari,” ungkapnya.
Dari segi pengisian daya, ia hanya perlu melakukan charging dua kali sehari saat daya tersisa 35%. Dengan fasilitas fast charging, baterai dapat terisi penuh dalam waktu satu jam dan mampu menempuh jarak lebih dari 400 km.
Selain efisiensi biaya, Nur Alam juga menyoroti keunggulan teknologi yang ditawarkan mobil listrik.
“Dibandingkan mobil konvensional dengan harga yang sama, mobil listrik ini lebih canggih. Ada fitur self-control yang bisa mengikuti marka jalan, dan sistem peredamannya juga lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID S2JB, Iwan Arissetyadhi, mengatakan tren mobil listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, didorong oleh meningkatnya infrastruktur pengisian daya.
“Masyarakat bisa semakin yakin menggunakan mobil listrik. PLN tentunya terus mendorong peningkatan kualitas dan layanan infrastruktur pengisian daya. Selain lebih hemat dan modern, penggunaan mobil listrik juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, sejalan dengan target Indonesia dalam mencapai net zero emission,” tuturnya.
Dengan semakin banyaknya pengguna yang beralih ke mobil listrik, teknologi ini diyakini akan menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan.