BERITAPRESS, ID FAKFAK/Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Fakfak ke-125 tahun ini menjadi perayaan yang istimewa dan bermakna. Ratusan keluarga prasejahtera di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, menerima “kado” terindah berupa Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero).
Program BPBL merupakan inisiatif prioritas Kementerian ESDM untuk memastikan akses listrik yang andal dan berkelanjutan, demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, (16/11/2025).
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, secara simbolis melakukan penyalaan listrik perdana bertepatan dengan HUT Kota Fakfak pada 16 November 2025. Sebanyak 100 pelanggan di Kabupaten Fakfak langsung merasakan manfaat pogram ini.
Program tersebut eersebar di sepuluh distrik, dengan rincian Distrik Fakfak 34 rumah, Distrik Fakfak Tengah 17 rumah, Distrik Fakfak Timur Tengah 14 rumah, Distrik Pariwari 13 rumah, Distrik Kokas 9 rumah, Distrik Bomberay 7 rumah, Distrik Fakfak Barat 2 rumah, Distrik Kayauni 2 rumah, Distrik Kramongmongga 1 rumah, dan Distrik Wartutin 1 rumah.
Menteri Bahlil Lahadalia mengungkapkan komitmen serius pemerintah untuk daerah ini. Untuk tahun 2025 saja, Kementerian ESDM mengalokasikan anggaran sekitar Rp 71 miliar untuk memberikan layanan listrik bagi seluruh kampung di Kabupaten Fakfak.
”Sisanya anggaran 2026 akan diluncurkan, dan di tahun 2027, semua kampung di Kabupaten Fakfak sudah harus menyala. Saya tidak mau lagi, sekolah tidak ada listrik itu terjadi pada generasi berikut,” tegas Menteri Bahlil.
Program BPBL ini menargetkan total 4.550 Rumah Tangga di seluruh Provinsi Papua Barat untuk pemasangan listrik gratis pada tahun 2025. Secara spesifik di Kabupaten Fakfak, ditargetkan sekitar 500 rumah akan dipasang gratis tahun ini.
Menteri ESDM juga menyoroti pentingnya program ini dalam konteks pemerataan energi nasional. Meskipun rasio elektrifikasi di Indonesia sudah mencapai 99 persen, di Papua Barat angkanya masih sekitar 89 persen.
”Kehadiran listrik ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
“Jadi kita memang masih membutuhkan hal yang kita lakukan hari ini, selain kita memasuki rasio elektrifikasi untuk semua desa atau kampung harus ada listrik. Kementerian ESDM tahun ini memprogramkan 215 ribu rumah kita pasang gratis,” tutup Bahlil Lahadalia.
Penyalaan listrik gratis ini tidak hanya menerangi rumah-rumah, tetapi juga menjadi simbol optimisme dan harapan baru bagi masyarakat Fakfak, sejalan dengan visi pemerintah untuk menghadirkan energi yang adil dan merata di seluruh pelosok negeri. (IB).








