PALEMBANG | Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Sumatra Selatan (PWI Sumsel) bekerja sama dengan PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Palembang menggelar Seminar bertajuk “Pengaruh Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia terhadap Pertumbuhan Perekonomian di Sumsel”, Kamis (6/7/2023) di Hotel Aryaduta Palembang.
Pimpinan PT Rifan Financindo Berjangka Indonesia Palembang Eko Budi Prasetyo SE mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama para pelaku usaha, mahasiswa maupun jurnalis di Sumsel.
“Jadi tujuan ini, agar masyarakat lebih yakin, terhadap investasi berjangka. Terutama berinfestasi di PT Rifan,” ujar dia.
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru, yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Kurniawan AP MSi.
Kurniawan menyambut baik seminar yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel bersama PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Palembang.
Menurut dia, perekonomian Sumsel saat ini tumbuhan dengan pesat. Dan perkembangan era digital sangat diharapkan membantu meningkatkan geliat perekonomian pasca Covid-19.
“Pak Gub, sangat tertarik dengan acara seperti ini, karena beliau fokus meningkatkan perekonomian, dan seyogyanya beliau ingin hadir, namun karena ada Wakil Presiden datang beliau menitip salam,” ucap mantan Pj Bupati Muara Enim menyampaikan salam hangat Gubernur.
Saat ini, banyak investasi yang sangat menggiurkan, salah satunya bursa berjangka.
“Dengan adanya bursa berjangka ini, bisa mendapatkan devisa, dan menghidupkan perekonomian, dan diharapkan adanya PT Rifan ini bisa membantu menghidupkan ekonomi Sumsel,” pintanya.
Seminar yang dimoderasi Ketua PWI Sumsel itu menghadirkan beberapa narasumber, diantaraya Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta Yazid Kanca Surya, Corporate Secretary PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Deddy Sofyan, Ketua KADIN Sumsel H Affandi Udji yang diwakili Dwi Asaperano dan akademisi dan peneliti dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Ariodillah Hidayat SE MSi.
Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta, Yazid Kanca Surya menerangkan perdagangan berjangka, dimana dalam hal ini berbentuk kontrak komoditi.
“Memang terlihat tidak berbentuk barang, tapi sebenarnya barangnya ada, yakni dalam bentuk kontrak,” ucapnya.
Diera pandemi Covid-19 kemarin, banyak masyarakat yang memilih bisnis dalam bentuk digital.”Tercatat ada peningkatan transaksi berjangka di era pandemi kemarin,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Corporate Secretary PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Deddy Sofyan menegaskan peran KBI, yang merupakan sebagai lembaga kliring.
“Jadi KBI menjamin setiap kontrak di komoditi berjangka sesuai regulasi undang-undang, dan menjaga integritas,” tegasnya.
Ketua KADIN Sumsel H Affandi Udji yang diwakili Dwi Asaperano menyampaikan tantangan dan peluang transformasi bisnis diera digital.
“Dampak pada bisnis era digital membawa dampak yang signifikan pada berbagai aspek bisnis, termasuk perubahan perilaku konsumen dan tuntutan baru,” terangnya.
Apalagi saat ini, KADIN Sumsel sangat fokus menggeliatkan pelaku UMKM bertransformasi ke era digital.
“Apalah 78 persen penduduk Indonesia menggunakan internet, jadi hal ini sangat saya bila pelaku UMKM tidak mengikuti perkembangan zaman,” tandasnya.
Di akhir acara, Ketua PWI Sumsel Dr H Firdaus Komar Spd MSi menegaskan bila PWI akan hadir di seluruh sektor, tidak hanya politik, pemerintah, tapi juga perekonomian.
“Yang jelas tugas dan fungsi wartawan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga terhindar dari investasi bodong,” tandasnya. (*)