BERITAPRESS, PALEMBANG | Terletak di tengah kawasan Jakabaring, Palembang, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2 MW menjadi bukti nyata inovasi energi hijau yang ramah lingkungan. Dikelola oleh PT Sumsel Energi Gemilang (SEG) Perseroda, PLTS ini tidak hanya menyediakan listrik tanpa limbah, tetapi juga menjadi ikon penggunaan energi terbarukan di Sumatera Selatan.
Ali Kartili, Manager Operasional SEG Perseroda, Rabu (11/12/2024) menjelaskan bahwa PLTS seluas 2,5 hektare ini merupakan satu-satunya pembangkit listrik di Sumatera Selatan yang sepenuhnya menggunakan tenaga matahari. “Kami menggunakan 5.248 modul polycrystalline yang mampu menghasilkan hingga 2.000 kilowatt, benar-benar dari energi matahari, tanpa limbah,” ungkapnya.
Membangun Masa Depan Bersih
Latar belakang pembangunan PLTS ini bermula dari kebutuhan mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2018 di Palembang. Dengan dukungan pemerintah Jepang yang menyumbang 50% dari pendanaan proyek, PLTS ini menjadi bagian dari infrastruktur yang menunjukkan komitmen Sumatera Selatan terhadap penggunaan energi berkelanjutan.
“Keberadaan PLTS di tengah kota adalah langkah maju dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bahwa energi bersih bisa dihadirkan tanpa mencemari lingkungan,” kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UID S2JB Iwan Arissetyadhi
Menuju Masa Depan Tanpa Limbah
Tidak hanya menjadi solusi ramah lingkungan, PLTS 2 MW Jakabaring juga memperkuat pasokan listrik di wilayah perkotaan Palembang. Energi yang dihasilkan dari pembangkit ini tidak menghasilkan limbah berbahaya, sehingga menjadi alternatif ideal bagi pengembangan energi hijau di Indonesia.
Sebagai bagian dari misi jangka panjang, PT Sumsel Energi Gemilang berharap PLTS ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan. Dengan memanfaatkan potensi matahari di Indonesia yang melimpah, PLTS Jakabaring adalah contoh sempurna bagaimana energi hijau dapat mendukung kebutuhan listrik modern tanpa mengorbankan lingkungan. (M. Asri)