Scroll untuk baca artikel
Lahat

Peran Penting Germas dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Lahat

×

Peran Penting Germas dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Lahat

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, LAHAT | Plh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lahat, H. Ubaidillah, SKM, MKes, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Hj. Agustia Ningsih, SKM, MM, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi perubahan pola penyakit yang dikenal dengan istilah transisi epidemiologi. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya kematian akibat penyakit tidak menular dan permasalahan stunting yang menjadi perhatian utama pemerintah.

“Pada tahun 1948, tanpa membedakan ras, agama, politik, dan tingkat sosial ekonomi, Indonesia kini sedang menghadapi perubahan besar dalam pola penyakit. Penyakit tidak menular semakin dominan, sementara masalah stunting semakin memprihatinkan,” jelas Hj. Agustia Ningsih pada Jumat, 15 November 2024.

Sebagai tenaga kesehatan, terutama dalam bidang promosi kesehatan, Hj. Agustia menambahkan bahwa Indonesia kini merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi jika dibandingkan negara lain. “Situasi ini jika tidak diatasi dapat mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia, yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan,” ujarnya.

Hj. Agustia Ningsih menjelaskan bahwa tujuan utama dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah untuk menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga pengurangan biaya untuk pengobatan. “Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan tindakan sistematik dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat, dengan kesadaran dan kemauan untuk berperilaku sehat,” terangnya.

Germas, kata Hj. Agustia, dimulai dari keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. “Penting bagi setiap keluarga untuk membiasakan perilaku hidup sehat, agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan,” tambahnya.

Pada periode sekarang, Germas difokuskan pada tujuh kegiatan utama, yaitu: pertama, melakukan aktivitas fisik; kedua, konsumsi sayur dan buah; ketiga, memeriksa kesehatan secara berkala; keempat, bayi mendapat ASI eksklusif; kelima, tidak ada anggota keluarga yang merokok; keenam, tidak mengkonsumsi alkohol; dan ketujuh, menggunakan jamban sehat.

Selain itu, Hj. Agustia menyoroti pentingnya perubahan pemahaman tentang konsep sehat dan sakit, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mengubah paradigma kesehatan. Dulu, pelayanan kesehatan lebih berfokus pada pendekatan promotif, kuratif, dan rehabilitatif, namun kini berkembang menjadi paradigma pembangunan kesehatan yang bersifat lebih cepat dan terintegrasi. “Paradigma baru ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan perbaikan kesehatan dengan strategi pembangunan yang berkesinambungan, menyeluruh, merata, dan terintegrasi,” ujarnya.

Hj. Agustia juga mengingatkan pentingnya implementasi Germas yang sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing pihak. Terdapat empat kelompok yang menjadi prioritas dalam program ini, yaitu tenaga kesehatan, pengambil kebijakan, institusi pendidikan, dan masyarakat. “Tenaga promosi kesehatan di puskesmas memiliki peran sebagai pionir dalam mengedukasi masyarakat untuk melakukan tindakan promotif,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Hj. Agustia berharap agar pembiasaan aktivitas fisik, seperti senam bersama setiap minggu, dapat dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat. “Gerakan aksi bergizi juga perlu diperkenalkan kepada masyarakat, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga,” pungkasnya. (Sigi)