BERITAPRESS.ID, FAKDAK/PT Freeport Indonesia melakukan gebrakan besar di dunia sepak bola Papua melalui program pembinaan usia dini bersama Papua Football Academy. Program ini menghadirkan mantan pemain Timnas Indonesia untuk melatih langsung anak-anak Papua, khususnya yang berusia 13 tahun, dalam ajang bertajuk “Papua Football Academy Cari Bakat 2025.”
Ketua Papua Football Academy, Wolfgang Pikal, menyampaikan pandangannya usai menggelar sesi pelatihan di Lapangan 16 November, Fakfak, pada Senin (12/5/2025). Ia menilai anak-anak di Fakfak memiliki semangat luar biasa terhadap sepak bola, namun terkendala minimnya fasilitas dan dukungan.
“Anak-anak di Fakfak semangatnya luar biasa, tapi akademi sepak bola di sini masih kurang. Saya berharap pemerintah daerah dan pihak swasta bisa ikut mendukung perkembangan sepak bola di Fakfak,” ujar mantan pelatih Timnas Indonesia itu.
Tak hanya soal fasilitas, Pikal juga menyoroti kurangnya turnamen yang bisa jadi wadah kompetisi bagi anak-anak.
“Kalau ada turnamen rutin, anak-anak bisa lebih terasah. Saat ada seleksi, mereka sudah siap dan tinggal diberangkatkan. Ini kuncinya,” tambahnya.
Ia juga membandingkan perkembangan di Fakfak dengan daerah lain yang menurutnya sudah lebih maju dari sisi fasilitas dan program.
“Sepak bola itu bukan hanya soal jadi pemain profesional. Di dalamnya ada pembelajaran soal kesehatan, disiplin, kerja tim, respek terhadap lawan dan wasit, serta memperluas pertemanan,” tutupnya.
Langkah kolaboratif antara Papua Football Academy dan PT Freeport Indonesia ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan usia dini di Papua tidak bisa dianggap sebelah mata. Diharapkan lebih banyak pihak akan tergerak untuk mendukung masa depan anak-anak Papua melalui sepak bola. (IB)
