Ngakak

Menkes Ributkan ‘Maling Gula’- Cegah Sebelum Kebobolan!

×

Menkes Ributkan ‘Maling Gula’- Cegah Sebelum Kebobolan!

Sebarkan artikel ini
foto : Kemkes

“CKG Diluncurkan: Biar Diabetes Tak “Nge-prank” Lagi

DI TENGAH  hiruk-pikuk Minggu pagi Jakarta yang lebih ramai dari notif WhatsApp grup keluarga, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin muncul di RSUP Fatmawati membawa satu pesan penting diabetes ini bukan cuma soal gula, tapi soal hidup kita yang bisa ‘digula-gulai’ kalau cuek.

Bayangkan tubuh kita ini rumah kontrakan. Kalau jarang dicek, tahu-tahu genteng bocor, tembok mengelupas, sampai ada kecoa numpang KTP. Nah, diabetes juga begitu datang senyap, tapi kalau sudah bikin rusak, perbaikannya bisa bikin dompet ikut puasa Senin-Kamis.

“Makanya, jangan tunggu tubuh “ngasih kode keras”. Cek dari awal,” kata Menkes, tegas tapi tetap ramah, seperti bapak-bapak yang suka ngasih wejangan sebelum kita balik mudik.

Pemerintah kini serius memasang “alarm kesehatan” Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Idenya simpel, sebelum diabetes masuk kayak maling, mending pintu kita pasangi gembok, gorden, sampai CCTV.
Lewat CKG, anak, remaja, dewasa, sampai para pejuang senam jantung lansia bisa tahu kondisi kesehatan mereka tanpa harus hitung-hitungan biaya.

“Semakin cepat ketahuan, semakin kecil peluang komplikasi dan makin irit biaya,” ujar Menkes. Singkatnya mencegah itu cashback, mengobati itu cicilan.

Di kesempatan yang sama, dr. Muhammad Azhari dari Fatmawati melaporkan pasien diabetes tipe 1 di sana naik kayak harga cabai menjelang Lebaran dari 38 orang (2024) ke 65 orang (2025).
Ini bukan kabar seru, tapi jadi pengingat bahwa anak-anak pun sekarang rentan ‘dicolong’ diabetes, apalagi kalau pola makan dan gaya hidup mulai kayak “anak TikTok era digital”.

Menurut dr. Azhari, ini bukan sekadar soal insulin. Anak-anak ini butuh dukungan keluarga, sekolah, fasilitas kesehatan, sampai moral support biar tetap percaya diri. Ya iyalah, masa udah kena diabetes, hidupnya disuruh sedih terus?

Biar penanganan tidak kayak arsip RT (hilang satu, bingung semua), pemerintah juga kencengin integrasi data lewat Satu Sehat.
Kalau data rapih, penanganan lebih cepat, dokter nggak perlu mode detektif, dan kebijakan pemerintah nggak modal feeling.

“Ini bukan kerjaan satu orang,” tegas Menkes.
Ya benar juga. Melawan diabetes itu seperti ngejar ayam kampung lepas, kalau sendirian, capek. Kalau ramai-ramai, masih capek… tapi tertangkap.

Oleh karena itu, Menkes mengajak keluarga, sekolah, kantor, komunitas, dan tetangga yang suka ngerumpi untuk ikut mencegah diabetes.

Ia percaya kita bisa menumbangkan penyakit ini kalau kita kompak seperti warga kampung yang gotong-royong mengangkat motor pemudik yang nyemplung ke parit.

Cara Usir Diabetes Ala Menkes Budi

Menkes membeberkan jurus ampuh untuk mengusir “maling gula” antara lain :

  • Kita ngecek kesehatan lewat CKG

  • Kita mengurangi minuman manis yang menggoda iman

  • Kita menggerakkan badan meski niatnya cuma 40%

  • Kita memantau faktor risiko sebelum bikin film horor

  • Kita memakai layanan kesehatan dan aplikasi digital tanpa malu-malu

Ia menegaskan bahwa diabetes bisa kabur kalau kita bergerak duluan, bukan setelah penyakitnya update status.

Pencegahan diabetes bukan perkara ngurangin gula doang, tapi ngurangin kebiasaan “gula-gula kehidupan” yang menggoda, dari mager sampai minum manis kayak lagi balas dendam.

Pemerintah sudah turun tangan lewat CKG, integrasi data, dan akses pengobatan. Tinggal kita ikut gerak, biar tubuh tetap sehat, dompet aman, dan masa depan tidak diganggu penyakit yang suka datang tanpa izin.

Oleh sebab itu, tubuh itu sebenarnya adalah aset, maka deteksi dini merupakan investasi. Menkes sudah pasang alarm, Fatmawati sudah siaga, data sudah disatukan. Sekarang giliran kita, jangan biarkan diabetes jadi mantan yang datang tiba-tiba minta balikan repot urusannya.

Jadi kesimpulannya jelas, pemerintah menggerakkan CKG, Satu Sehat, dan pendampingan rumah sakit untuk melawan diabetes.
Kita bisa menjaga kesehatan kalau kita mulai lebih cepat dari penyakitnya karena penyakit itu kadang santai, tapi kita jangan ikut-ikutan santai.

Dan sebenarnya Menkes juga sudah menghidupkan alarm nasional, rumah sakit sudah merapatkan barisan, dan sistem digital sudah menyambungkan data.

Sekarang tugas kita, perang dan usir maling gulanya, kita jaga tubuh kita, serta kita cegah diabetes sebelum penyakitnya sempat ngacak-ngacak rumah tangga kesehatan kita.[***]