Memimpin dengan Karya: Badko HMI PB-PBD Gelar LK III di Raja Ampat, Siapkan Pemimpin dan Rekomendasi IlmiahBEEITAPRESS, ID RAJA AMPAT/Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Papua-Papua Barat-Papua Barat Daya kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga tradisi pengkaderan.
Di awal periode kepengurusan, Badko HMI sukses menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Tingkat III (LK III) yang bertempat di Kabupaten Raja Ampat.
Acara yang digelar pada Kamis, (11/12/2025), ini menjadi bukti nyata langkah strategis Badko dalam mencetak kader pemimpin masa depan. Kegiatan ini dihadiri oleh para Alumni HMI di Kota Sorong dan Raja Ampat, serta pimpinan organisasi kemahasiswaan dan pemuda setempat.
Ketua Badko HMI Papua Barat-Papua Barat Daya, Abd Qair Loklomim, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Alumni, Pemerintah Raja Ampat, dan seluruh stakeholder yang telah berkontribusi menyukseskan LK III ini.
Abdul menekankan pentingnya keseriusan bagi seluruh peserta LK III yang berasal dari berbagai Cabang Badko HMI.
”Kami berharap agar para peserta LK III serius dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini. Tujuan utamanya adalah untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan,” tegas Abdul.
Lebih lanjut, Abdul juga menyoroti masalah koordinasi regional. Saat ini, Badko HMI Papua dan Papua Barat-Papua Barat Daya masih menggunakan satu Koordinator Badan Pengelola Latihan (BPL).
Ia berharap besar bahwa setelah pelaksanaan LK III ini, baik Papua maupun Papua Barat-Papua Barat Daya dapat segera memiliki Koordinator BPL sendiri-sendiri, guna memaksimalkan pola pengkaderan di wilayah masing-masing. Selain fokus pada pengembangan kader, kegiatan ini juga diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata bagi daerah.
”Melalui forum ini, para peserta, Master of Training, dan Pengurus Badko didorong untuk melahirkan sebuah kajian ilmiah dalam bentuk rekomendasi,” ujarnya.
Kajian ini secara spesifik akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Raja Ampat dan berfokus pada pengelolaan dua potensi alam utama di Kabupaten Raja Ampat, yaitu sektor Pariwisata dan Tambang. Langkah ini menegaskan peran HMI sebagai organisasi kemahasiswaan yang kritis, solutif, dan aktif dalam pembangunan daerah. (IB).

























