Scroll untuk baca artikel
Opini

Main Sambil Bicara, Metode Efektif Stimulasi Bahasa Anak Sejak Dini

×

Main Sambil Bicara, Metode Efektif Stimulasi Bahasa Anak Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
Oleh : Nurintan Rahma Dini

 

BERITAPRESS.ID | Dalam upaya mendorong perkembangan bahasa anak usia dini, metode “Main Sambil Bicara” kini semakin diakui sebagai pendekatan efektif dan inovatif. Melalui aktivitas bermain, anak-anak tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga memperoleh pengalaman berbahasa yang kaya dan bermakna.

Bermain sambil berbicara membuka kesempatan bagi anak untuk belajar mengenali kosa kata, struktur kalimat, serta kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan. Dalam suasana bermain yang bebas tekanan, anak merasa lebih nyaman untuk mencoba berbicara, mengajukan pertanyaan, serta memahami berbagai makna dalam konteks yang nyata.

Pakar pendidikan anak, Dr. Andini Rahmawati, M.Ed., menyampaikan bahwa stimulasi bahasa melalui bermain memiliki keunggulan dibandingkan metode pembelajaran formal di usia dini. “Ketika anak terlibat dalam permainan, mereka secara alami membangun keterampilan berbahasa tanpa merasa sedang ‘belajar’. Ini sangat penting untuk membangun rasa percaya diri dan kecintaan mereka terhadap komunikasi,” jelas Dr. Andini dalam seminar Parenting for Future Leaders yang digelar di Jakarta, Jumat (25/4).

Beberapa jenis permainan yang terbukti efektif dalam mendukung perkembangan bahasa antara lain bermain peran (role play), permainan papan edukatif, serta permainan interaktif berbasis cerita. Melalui permainan tersebut, anak tidak hanya belajar kata-kata baru, tetapi juga memahami konsep sebab-akibat, tata krama berbicara, serta cara membangun percakapan yang logis. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi turut mendorong penerapan metode ini dalam kegiatan pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lingkungan keluarga. Program nasional seperti Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan juga menekankan pentingnya pembelajaran berbasis bermain untuk memastikan kesiapan berbahasa anak dalam memasuki jenjang pendidikan formal.

Orang tua dan pendidik diharapkan aktif mendampingi anak saat bermain, dengan memperkaya kosakata melalui percakapan sederhana, memberikan contoh penggunaan kalimat yang benar, serta merespon setiap inisiatif komunikasi anak dengan antusias. Interaksi yang hangat dan positif akan mempercepat tumbuhnya kemampuan bahasa dan keterampilan sosial anak.

Dengan memanfaatkan metode “Main Sambil Bicara”, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi generasi yang komunikatif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Bermain bukan lagi sekadar aktivitas pengisi waktu, tetapi menjadi kunci dalam membuka potensi terbaik setiap anak.

PENDAPAT MAHASISWA – Nurintan Rahma Dini 06141382429075

Menurut saya, metode “Main Sambil Bicara” merupakan pendekatan yang sangat relevan dalam upaya mengoptimalkan perkembangan bahasa anak usia dini. Melalui aktivitas bermain yang dipadukan dengan komunikasi aktif, anak-anak memperoleh kesempatan untuk belajar secara alami, menyenangkan, dan bermakna.

Dalam suasana bermain yang bebas dari tekanan, anak tidak hanya memperkaya kosa kata, tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk berkomunikasi, mengembangkan kreativitas, serta mempererat hubungan sosial. Oleh karena itu, saya memandang metode ini bukan sekadar alternatif, melainkan sebuah kebutuhan yang harus diintegrasikan dalam pola asuh dan pendidikan anak usia dini di lingkungan keluarga maupun sekolah. Saya percaya bahwa dengan mendorong budaya bermain sambil berbicara secara

konsisten, kita akan melahirkan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga unggul dalam berkomunikasi, berkolaborasi, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Dengan demikian, “Main Sambil Bicara” merupakan investasi berharga bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang. (*)