BERITAPRESS, PALEMBANG | Memasuki musim kemarau, pemerintah pusat dan provinsi telah mengeluarkan peringatan kepada pemerintah daerah untuk segera mengaktifkan kembali status darurat penanggulangan bencana. Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Lahat.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Sumatera Selatan, terkena dampak perubahan iklim global akibat gejala El Nino di Samudra Pasifik. Sementara biasanya gejala ini menyebabkan curah hujan tinggi, kini cuaca telah kembali normal dan memasuki musim kering dan panas. Dalam satu bulan ke depan, diperkirakan tidak akan ada hujan yang turun di wilayah ini.
Kepala BPBD Lahat menyampaikan pentingnya memetakan wilayah-wilayah rawan kebakaran serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kami meminta kepada camat, danramil, dan kapolsek untuk segera memetakan wilayah rawan kebakaran dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Data BMKG menunjukkan bahwa pada tahun 2023, dari 182 titik hotspot kebakaran hutan, hanya 85 yang berhasil ditangani dengan tuntas. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan di tahun ini.
Kepala BPBD Lahat menginstruksikan seluruh satuan tugas untuk bekerja sama dalam penanggulangan kebakaran. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua harus bekerja sama, melibatkan unsur pemerintah daerah, forkompinda, dan masyarakat,” tambahnya.
Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran hutan juga sangat diperlukan.
Pemerintah daerah juga meminta bantuan dari sektor swasta, khususnya perusahaan perkebunan dan pertambangan, untuk turut serta dalam penanggulangan kebakaran.
“Perusahaan harus bertanggung jawab tidak hanya di wilayah usaha mereka tetapi juga di sekitar wilayah tersebut. Kami juga meminta perusahaan tambang untuk memberikan koordinat lokasi tambang guna mempercepat proses konfirmasi informasi,” katanya.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, BPBD, Satpol PP, Damkar, TNI, dan Polri akan mendirikan posko bersama serta membentuk saluran komunikasi efektif melalui grup WhatsApp atau metode lain yang disepakati.
“Kami akan segera mendirikan posko bersama dan membentuk saluran komunikasi yang efektif. Mencegah kebakaran lebih baik daripada mengatasinya,” tegasnya.
Dengan berbagai langkah konkret dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Kabupaten Lahat dapat mengatasi dan memitigasi risiko kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau ini. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar guna mencegah terjadinya bencana.
Laporan : Sigi