BERITAPRESS.ID, FAKFAK/Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Fakfak menyatakan keprihatinannya terkait dugaan penggelapan dana bantuan biaya hidup mahasiswa penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Dugaan penyelewengan tersebut disebut mencapai Rp 400 juta.
Ketua Umum HMI Cabang Fakfak, Rustam Patiran, menegaskan agar aparat penegak hukum (APH) segera mengusut persoalan ini hingga tuntas. Menurutnya, pemeriksaan tidak boleh hanya berfokus pada Triwulan II Tahun 2025 saja, tetapi juga harus menelusuri program ADIK sejak tahun 2020.
“Kami minta APH untuk mengecek realisasi program ADIK dari tahun 2020 hingga 2024, termasuk setiap triwulan. Jangan hanya Triwulan II 2025 yang diperiksa,” tegas Rustam, Sabtu (16/8/2025).
Ia menambahkan, persoalan dugaan penggelapan dana pendidikan ini tidak hanya merugikan mahasiswa penerima manfaat, tetapi juga mencoreng nama daerah Fakfak.
“Jangan sampai oknum-oknum yang terlibat lepas begitu saja. Kalau hal seperti ini dibiarkan, bisa menjadi virus bagi sektor lain,” ujarnya.
Rustam menegaskan, selama masalah ini belum diselesaikan, HMI Cabang Fakfak bersama organisasi kepemudaan (OKP/OKPI) siap turun menggelar aksi besar-besaran di dinas terkait. (IB).
