Scroll untuk baca artikel
Banyuasin

Gelar Silahturahmi Daerah dan Diskusi Publik MD KAHMI Banyuasin tentukan “Arah Baru Banyuasin 2024”

×

Gelar Silahturahmi Daerah dan Diskusi Publik MD KAHMI Banyuasin tentukan “Arah Baru Banyuasin 2024”

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS – Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Banyuasin gelar Silahturahmi daerah dan diskusi publik dengan tema ” Arah Baru Banyuasin 2024″ di hotel Rid’s Palembang Kamis (16/06/2023).

Terdapat banyak nama tokoh terkenal asal Banyuasin yang mengisi acara tersebut di antaranya Bupati Banyuasin yang di wakilkan Asisten 3, M. Nasir, S.Si DPRD kabupaten Banyuasin, Arkoni MD Calon bupati Banyuasin, DR Afriantoni Akademisi UIN Raden Fatah Palembang, Antoni Yuzar DPRD Provinsi Banyuasin dan DR Alamsyah Akademisi Universitas Sriwijaya dengan ratusan peserta yang terdiri dari berbagai unsur yang berada di Banyuasin.

Saat di wawancarai oleh sejumlah awak media sesuai acara Rindar Mandela sebagai ketua pelaksana bangga karena acara diskusi tersebut berjalan lancar dan dirinya menggap bahwa kegiatan ini menjadi satu satunya silahturahmi dan diskusi publik yang mengumpulkan lintas prov, elit politik, tokoh daerah, tokoh banyuasin.

“Alhamdulillah kegiatan MD KAHMI banyuasin dengan agenda silaturahmi daerah dan diskusi publik arah baru banyuasin 2024 itu lancar, Alhamdulillah kami di apresiasi oleh masyarakat Banyuasin tadi, dan ini satu satunya acara diskusi publik dan silahturahmi daerah yang tahun ini di selenggarakan se Indonesia yang mengumpulkan lintas prov, elit politik, tokoh daerah, tokoh banyuasin.” ujarnya

Sementara itu  Nasir menyebutkan bahwa salah satu syarat untuk memajukan banyuasin adalah dengan asas pemerataan.

“Terkait pola kebijakan pembangunan, karena pola kebijakan pembangunan itu kalau saya punya pemikiran saya punya konsep sebagai DPRD yang di utamakan itu adalah konsep pemerataan”. ujar alumni HMI Sriwijaya tersebut

 

Lebih lanjut Nasir menyampaikan bahwa anggaran belanja modal di Banyuasin digunakan untuk di bagikan ke setiap desa dan sisanya untuk membangun skala prioritas kabupaten.

“Saya ada pemikiran kalau dengan dana 600 miliar belanja modal di Banyuasin itu mesti kita berikan 1 milliar 1 desa, nanti sisanya akan di gunakan untuk skala prioritas kabupaten, apa harus di bangun jalan poros yang menghubungkan desa atau kecamatan “. ujar ketua umum IKA FMIPA tersebut.(Ptr)