BERITAPRESS, BOGOR | Forum Asta Cita Indonesia resmi berdiri setelah penandatanganan akte pendirian di Boast Water Park Bogor. Selasa, (27/08/24).
Forum ini merupakan transformasi dari Relawan Prabowo Gibran 08, yang sebelumnya aktif berkampanye untuk pasangan Prabowo-Gibran selama Pilpres 2024.
Ketua Umum Forum Asta Cita Indonesia, Hasbi, menyatakan bahwa forum ini dibentuk untuk mengawal, mengevaluasi, dan memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah yang telah dijanjikan selama kampanye.
“Kami ingin memastikan program-program yang telah dijanjikan terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Hasbi.
Acara penandatanganan akte pendirian ini dihadiri oleh pengurus dan deklator organisasi, termasuk Tonny Saritua Purba sebagai Sekjen, Desi Susilawati sebagai Bendahara Umum, serta Iskandar Sembiring dan Dr. Gidion Steven Hutagalung sebagai Dewan Pakar.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari berbagai daerah seperti Sholehan Arif dari Semarang, Andri dari Jakarta, Hendra dari Yogyakarta, Heru Siswanto dari Sumatera Selatan, dan Agus Hidayat dari Jawa Barat.
Forum Asta Cita Indonesia berencana untuk memperluas kepengurusan di beberapa provinsi dalam beberapa bulan ke depan, dengan target minimal berdiri di 10 provinsi dalam tiga tahun mendatang.
“Kami juga akan menjalin komunikasi dan menyampaikan gagasan kepada delapan fraksi di DPR RI serta kementerian terkait,” jelas Tonny Saritua Purba, Sekjen Forum Asta Cita Indonesia.
Ilham Abimanyu, salah satu deklator dari generasi milenial Gen Z, menekankan pentingnya regenerasi dalam organisasi ini. “Anak muda harus terlibat aktif dalam organisasi ini, karena mereka adalah masa depan bangsa,” katanya.
Sebelum penandatanganan akte pendirian, Forum Asta Cita Indonesia mengadakan rapat pengurus untuk membahas visi dan misi yang tertuang dalam AD/ART organisasi. Dalam rapat tersebut, dibahas pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Forum ini menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah sekaligus menjadi pengawas yang kritis.
“Pengawasan ini bukan untuk mencari kesalahan, tapi lebih kepada memberikan kontribusi nyata agar kebijakan yang diambil pemerintah sesuai dengan aspirasi rakyat,” ungkap Desi Susilawati, Bendahara Umum Forum Asta Cita Indonesia.
Menurutnya, peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan sangat penting proses demokrasi.
Sebagai langkah awal, Forum Asta Cita Indonesia akan segera mengadakan audiensi dengan beberapa kementerian terkait, seperti Kementerian Ekonomi, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Hukum dan HAM. Tujuannya adalah untuk menyampaikan aspirasi dan gagasan yang telah dirumuskan oleh forum.
“Kami ingin menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan rakyat,” tambah Iskandar Sembiring, salah satu Dewan Pakar forum.
Selain itu, Forum Asta Cita Indonesia juga akan fokus pada isu-isu strategis lainnya, termasuk pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Forum ini berencana untuk mengadakan berbagai diskusi publik dan seminar guna membahas isu-isu tersebut.
“Kami berharap melalui diskusi ini, kami dapat merumuskan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Dr. Gidion Steven Hutagalung, Dewan Pakar Forum Asta Cita Indonesia.
Dengan berdirinya Forum Asta Cita Indonesia, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif antara pemerintah dan masyarakat dalam mengawal pembangunan nasional. “Kami optimis forum ini akan menjadi platform yang efektif untuk menyuarakan aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil benar-benar untuk kepentingan rakyat,” tutup Hasbi. (ril)