PALEMBANG | Pengurus Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) Provinsi Sumatera Selatan tak membiarkan Administrasi Pertandingan binaan FORKI Sumsel bertugas pada kompetisi tanpa izin.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum FORKI Sumsel Dr. RM. Taufik Husni, SH., MH melalui Sekretaris Umum Rensi Shihan Husni Yusuf, SH., M.Si saat membuka Pelatihan Dasar Pertandingan FORKI Sumsel di Aula DPW NasDem, Selasa, (2/5/2023).
Dikatakan Rensi Shihan Husni Yusuf, SH., M.Si bahwa Pelatihan Dasar Administrasi Pertandingan ini juga dalam rangka persiapan Selekda FORKI Sumsel pada 5-7 Mei 2023. Selekda tersebut digelar untuk memilih atlet karate terbaik Sumsel untuk mewakili Sumsel mengikuti Kejurnas Pra PON di Kalimantan Selatan Agustus 2023 mendatang.
“Kami berharap melalui Pelatihan ini, segela bentuk pertandingan harus tertib. Termasuk juga para peserta, nanti jika bertugas pada pertandingan karate dimana pun harus dapat izin FORKI Sumsel. Ini dilakukan dalam rangka penertiban semua perangkat pertandingan yang berada dibawa naungan dan pembinaan FORKI Sumsel,” tegas Husni.
Husni menambahkan bahwa melalui momentum ini juga diharapkan pertandingan Selekda FORKI Sumsel 2023 bisa singkron dengan wasit dan juri.
Sementara itu dikatakan Sekretaris Selekda FORKI Sumsel sekaligus narasumber Pelatihan Dasar Pertandingan Sensei Kanang Alideras bahwa Pelatihan Dasar Administrasi ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai perguruan karate yang ada di Sumsel.
“Semua peserta ini tidak semua bisa kita ikutkan dalam bertugas pada Selekda FORKI Sumsel 2023, tapi kita akan pilih 10 orang, yang masing-masing bisa mewakili perguruanya,” jelasnya.
Kanang Alideras mengatakan bahwa bagi peserta yang tidak terpilih tidak perlu khawatir karena ini merupakan ilmu yang bisa dipakai dalam berbagai pertandingan. Apalagi sebentar lagi nanti ada POPNAS dan PORPROV yang semau digelar ditahun 2023 di Sumsel.
Pada kesempatan tersebut, Kanang menjelaskan bahwa pada saat pertandingan jangan ada wasit atau juri sampai menunggu admin pertandingan.