BERITAPRESS, PALEMBANG | Pengelolaan ekonomi Kabupaten harus lebih terarah, sehingga memiiki nilai sangat profesional.
Terkait masalah itu, Kekayaan alam Kabupaten Musi Banyuasin harus dikelola secara jujur, profesional, dan terdata secara maksimal.
Terkait berlimpahnya kekayaan Muba, terutama di sektor minyak, gas bumi, dan perkebunan, tokoh masyarakat R Febriansyah Tradjumas Rozak SH MM, mengatakan kekayaan minyak, gas bumi, dan perkebunan tersebut, harus dikelola secara profesional.
“Minyak, gas bumi, serta perkebunan sawit dan karet, harusnya mampu mengangkat nilai Muba untuk menjadi kebupaten terkaya di Indonesia,” ujar Febriansyah yang akrab dipanggil Febby itu, Kamis (7/12/2023).
Sebagai tokoh Muba yang juga Ketua Umum TP Sriwijaya Sumsel tersebut, Febby terobsesi untuk membangun prekonomian Muba menjadi wilayah sekaya Brunei Darussalam.
Karena itu Febby mencoba untuk mencari celah bagaimana cara umtuk mengelola kekayaan alam Muba dengan menajemen bisnis yang profesional.
“Saya akan merusaha keras bagaimana cara untuk mengajak warga yang mengelola minyak secara diam-diam itu,” ujar Febby yang mendapat lebih dari 80 persen dukungan warga, agar di tahun 2024 nanti ia bisa mewakili warga setempat di DPRD Sumatera Selaran Dapil 9 Muba.
Menurut dia, kekayaan bumi Muba itu memang milik warga setempat. “Namun kita tidak mempersoalkan usaha dan kerja keras mereka mengelola minyak secara diam-diam. Pokoknya kita ajak mereka untuk mengelola secara profesional minyak yang ada di Muba,” ujar Febby.
Namun tentu saja harus melibatkan pemerintah, polisi, dan tentara. “Dengan manajemen yang dikelola secara profesional, ekonomi warga bisa berkembang dan mampu untuk mengalokasi pendapatan asli daerah (PAD). Jika ini terwujud, saya yakin, obsesi untuk membangun Muba sama seperti Brunei Darussalam akan bisa kita wujudkan,” katanya
Sedangkan di sektor perkebunan, kata Febby, ia akan melakukan koordinasi dengan para pengusaha perkebunan.
“Dalam hal ini, kita meminta agar mereka (pengusaha) mampu memanfaatkan lahan yang dimiliki menjadi perkebunan sawit atau karet secara maksimal. Apabila mereka tidak mau menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah, maka kita meminta agar mereka dapat mempertimbangkan kembali izin yang diberikan pemerintah. Sikap ini merupakan prinsip yang paling mendasar,” imbuhnya.
Pokoknya, kata Febby, kekayaan alam Kabupaten Muba itu harus dikelola secara bersama. “Dengan kata lain, kita tidak akan menyudutkan warga yang secara diam-diam sudah lama mengelola sumber minyak bumi yang ada di wilayah tempat mereka bermukim. Tapi harus jelas secara mendasar,” kata Febby yang ternyata merupakan cucu dari Pangeran Tjikmat Babat Toman Muba.
Sekali melangkah, ujar Febby, ia pantang surut ke belakang. Sebagai calon wakil rakyat di DPRD Sumatera Selatan Dapil 9 Muba pada posisi nomor tiga yang diusung Partai Nasdem, Febby memiliki komitmen yang dilakukan untuk rakyat setempat. (*)
Laporan Anto Narasoma