PALEMBANG | Komitmen Badan Narkotika Nasional Sumatera Selatan (BNN Sumsel) untuk memberangus para pengedar narkoba patut diapresiasi masyarakat.
Terkait masalah itu, pada Senin kemarin (30/1/2023) BNN Sumsel menggelar kasus penangkapan narkotika jenis sabu sebanyak 115 kilogram (kg) jaringan internasional.
Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Djoko Prihadi SH MH, mengatakan bahwa tanggal 24 Januari 2023 lalu, pihaknya berhasil melakukan pengembangan adanya transaksi penyerahan sabu sebanyak 115 kg di Talang Betutu KM 16.
Penangkapan terhadap pelaku pengedar narkoba -Nurhasan bin Acun- itu dilakukan secara bekerjasama dengan petugas beca cukai.
“Kasus itu kami kembangkan lewat IT setelah memperoleh informasi akan ada transaksi penyerahan sabu sebanyak 115 kg di Talang Betutu. Makanya pelaku kami ringkus,” ujar Kepala BNNP Sumsel, didampingi Kepala Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Sumsel, Kabid Pemberantasan dan Intelijen, Penyidik Madya, Kakanwil BC Sumbagtim, dan Kepala PPBC Palembang, di kantor BNNP Sumsel, Senin (30/1/2023).
Selain itu, kata Djoko, pihaknya menemukan sabu yang dikemas dalam kompor hitam seberat 20 kg, empat karung berisi 80 kg sabu, dan tiga karung berisi 15 kg
Menurut Djoko, saat ditangkap, mobil yang digunakan untuk membawa barang-barang haram tersebut, dikemudikan Nurhasan.
“Jadi Nurhasan ini bukan kurir, tapi sebagai distributor wilayah Sumsel, yang terdiri dari PALI, Muba, OKI, dan Lampung,” ujar Kepala BNNP Sumsel tersebut.
Menurut Djoko, jaringan Nurhasan itu melibatkan jaringan internasional. Sebab sabu yang disita itu merupakan barang baru. “Kemasannya juga baru. Di dalamnya ada hologram naga dan diamond excellent. Ini barang bagus,” ujar Djoko.
Terkait penangkapan itu, kata Djoko, pihaknya sudah melakukan pengembangan sejak tahun 2022 lalu, maka ditemukan Nurhasan lewat IT konvensional. “Pengakuan tersangka juga baru dua kali menjalankan transaksi jaringan internasional,” ujarnya.
Menurut Djoko, jaringan internasional tersebut memang luar biasa. Selain IT, mereka juga melibatkan militer dan jaringan lainnya. “Jadi identitas mereka sudah kita kantongi,” imbuhnya.
Djoko menyebutkan bahwa ada beberapa tempat bagi pendistribusian dan penjualannya, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi untuk membongkar jaringan mereka. Jadi, kata Djoko, Nurhasan ini paling bertanggung jawab sebagai jaringan internasional di wilayah Sumatera Selatan (“)
Laporan Anto Narasoma