Scroll untuk baca artikel
EntertainmentSastra

Abu Bakar : 10 Penabuh Gendang akan Dibina KKPP Palembang

18
×

Abu Bakar : 10 Penabuh Gendang akan Dibina KKPP Palembang

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, PALEMBANG | Sepuluh penabuh gendang yang berkolaborasi dengan Orkes Dangdut KKPP pada Hari Ulangtahun KKPP Palembang, di Gedung Kesenian Kota Palembang, mampu menawarkan nilai-nilai estetika yang memukau.

Menurut Wakil Ketua KKPP Palembang, Sayyed Abu Bakar IKKI, mengatakan bahwa kesepuluh penabuh gendang itu memang sengaja ditampilkan dalam kegiatan itu.

“Bakat yang mereka miliki itu memang hebat. Ini sengaja kita bina untuk melestarikan instrumen gendang bagi musik dangdut,” ujar Sayyed Abu Bakar kepada media ini, Sabtu, 1Juni 2024.

Menurut Abu Bakar, jauh sebelum mereka dihadirkan bersama dalam acara ultah KKPP Palembang, di panggung pementasan, kesepuluh penabuh gendang itu sudah dihimpun dalam pelatihan barsama.

Kesepuluh pemain gendang itu antara lain, Subhi Intan, Tabrani, Rafiq, Ajimas Riansyah, Ki Lukman, Mbah Kliwon, Mas Iman, Mas Rian, Mas Juliliti, dan Mas Yuliadi S.

“Ciri musik dangdut itu bermuara ke gendang dan seruling. Sebab, jika tidak ada gendang dan suling, bukanlah musik dangdut,” jelas Sayyed Abu Bakar didampingi Sekretaris KKPP Palembang, Hairil Hajidin.

Sementara itu, Hairil Hajidin, mengatakan bahwa untuk pemusik katagori gendang memang langka. “Tidak banyak pemusik gendang yang tampil dari kehdiupan sehari-hari. Karena itu kesepuluh penabuh gendang ini akan kita bina, sehingga tampilan mereka nanti akan lebih profesional,” kata Hairil.

Kekuatan instrumen gendang, katanya, berfungsi sebagai ketukan nada. Artinya, ketukan nada gendang akan mengilustrasi tempo ketika musik dangdut digelar.

Karena itu, tukas Hairil, hampir kabanyakan instrumen musik akan bertumpu pada instrumen gendang yang mengatur tempo permainan.

Menanggapi pernyataan Hairil, Ketua KKPP Palembang Kgs Riduan, menyatakan bahwa meski di dalam kumpulan musik dangdut ada instrumen drum, namun pada sisi tertentu ketukan gendang lebih mengilustrasi tempo permainan secara keseluruhan.

“Karena itu kesepuluh penabuh gendang ini akan kita bina secara profesional di KKPP Palembang. Paling tidak kita berusaha untuk menampilkan mereka agar nanti memperoleh nilai terbaik,” ujar Hairil.

Menurut dia, kebijakan Sayyed Abu Bakar membina sepuluh penabuh gendang itu sangat bijak. Apalagi saat ini jarang sekali pemain gendang yang berkualitas.

“Dengan adanya pemain-pemain gendang itu, Insya Allah, musik dangdut tidak akan kekurangan personal gendangnya,” jelas Hairil menutup pembicaraan. (*)

Laporan Anto Narasoma