PALEMBANG | Guna melestarikan ikan Belida yang langka ini, Ikatan Alumni Unversitas Sriwijaya (IKA Unsri) menggelar diskusi konservasi ikan belida, Kamis (2/2/2023). Forum diskusi itu digelar secara virtual diikuti 600 orang peserta berasal dari kalangan pemerintahan, akademisi, praktisi, peneliti, aktifis lingkungan dan masyarakat.
Konservasi Ikan Belida bertemakan “Mengembangkan Kebijakan dan Program Konservasi yang Mendukung Budaya dan Perekonomian Rakyat”.
Ketua Umum PN Ikatan Alumni (IKA Unsri), Dr Agung Firman Sampurna, mengatakan, selama ini peran ikatan alumni sebagai paguyuban kangen-kangenan yang keberadaannya sejenis reuni. “Saat ini ikatan alumni dituntut untuk berkontribusi baik secara formal dan praktikal dalam bentuk proses pembelajaran, penelitian, dan khususnya pengabdian kepada masyarakat,” ungkap mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) ini.
Untuk itu, dikatakan Agung, melalui forum diskusi ini IKA Unsri dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung aktifitas dan kapasitas almamater dengan memberikan solusi atau salah satu masalah yang dihadapi masyarakat saat ini. “Jadi forum konversi ikan belida ini sangat bermanfaat untuk semua masyarakat,” ujar Agung.
Dijelaskan Agung, penetapan ikan Belida sebagai jenis ikan yang dilindungi tertera dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi yang menyatakan bahwa ada empat jenis ikan belida yang dilindungi, yaitu Belida Sumatera (Chitala hypselonotus), Belida Lopis (Chitala lopis) Belida Borneo (Chitala chitala), dan Belida Jawa (Notopterus notopterus). Hal ini dipertegas dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi dimana Ikan belida termasuk ke dalam salah satu jenis ikan yang dilindungi.
“Kegiatan ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam upaya mencegah punahnya ikan Belida sekaligus mengembangkan jenis ikan asli perairan Indonesia agar dapat menjadi komoditi yang dapat dibudidayakan dan dikomersialisasikan,” pungkasnya.
Dikatakan Agung, tujuan Forum Diskusi Konservasi Ikan Belida adalah membedah kebijakan dan program pemerintah dalam upaya konservasi ikan perairan umum yang dilindungi khususnya ikan Belida. Lalu, mengetahui status progres, kendala dan rencana tindak lanjut kegiatan konservasi dan teknologi budidaya ikan Belida.
Dan merumuskan rekomendasi dan rencana aksi nyata untuk mendukung upaya pemerintah dalam upaya mencegah punahnya ikan Belida sekaligus mengembangkan jenis ikan asli perairan Indonesia agar dapat menjadi komoditi yang dapat dibudidayakan dan dikomersialisasikan.
“Belida juga diperdagangkan oleh industri kuliner. Belida juga merupakan bahan baku makanan jenis pempek, tekwan, dan kerupuk. Dan Belida juga menjadi ikon di Kota Palembang,” imbuhnya.
Sementara Rektor Prof. Dr. Ir. H. Anis Sagaff, MSCE. IPU. ASEAN. Eng mengaku sangat senang adanya kegiatan seminar ini sangat positif.
“Apa yang disampaikan Pak Agung Sampurna sebagai Ketua Uum, IKA sendiri diperhitungkan baik didalam proses penilaian kementerian masuk dalam IKU, itu 10 persen adalah kegiatan alumni. Baik itu penilaian perenkingan universitas, karir karir alumni diperhiungan. Kementerian sendiri mengejar alumni kita yang sudah berproduksi baik membuka usaha sendiri maupun bekerja mempengaruh universitas, fakultas dan termasuk prodinya. Kita akan ada reward dari kementerian,” ujarnya.
Narasumber dalam diskusi tersebut, diantaranya Puji Widodo, S.Pi, (Pengawas Perikanan Bidang Pembudidayaan Ikan Ahli Muda pada Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kementerian Kelautan dan Perikanan) dengan topol “Status Progres, Hasil, Kendala dan Tindak Lanjut Penelitian Budidaya Ikan Belida”, kemudian Prof. Dr. Ir. Sukendi, M.S (Guru Besar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau) dengan tema “Teknologi Pembenihan, Budidaya dan Prospek Komersialisasi Ikan Belida, selanjutnya Prof. Dr. Ir. H. Iwan Suyatna, M.Sc., DEA., IPU (Guru Besar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarwan) dengan tema “Hasil-Hasil Riset Konservasi dan Budidaya Ikan Belida”, Siti Rachmi Indahsari (Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju) dengan tema “Best Practice Peran Kilang Pertamina Plaju dalam Upaya Konservasi Ikan Ikan Belida di Kawasan Sumatera Selatan”. (ril)