BERITAPRESS, ID FAKFAK/Kabar gembira bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana, untuk stok cadangan pangan di kedua wilayah tersebut dalam kondisi yang sangat aman.
Bahkan diproyeksikan mencukupi hingga awal tahun 2026, (29/12/2025). Hal itu disampaikan Kepala Bulog Fakfak, Ibrahim Wairoy.
Kepada media ini Ibrahim merinci ketersediaan stok di gudang saat ini. Untuk komoditas utama, terdapat 1.000 ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan sekitar 20 ton beras komersil. Selain beras, stok gula pasir tercatat sebanyak 38 ton dan minyak goreng mencapai 20.000 kiloliter.
”Stok kita cukup, sangat cukup sekali. Beras aman, gula dan minyak goreng juga tersedia dalam jumlah banyak untuk melayani kebutuhan masyarakat di dua kabupaten ini,” ujarnya.
Penyaluran Bantuan Pangan Akhir Tahun
Selain memastikan keamanan stok, Bulog Fakfak juga sedang gencar menyalurkan program bantuan pangan dalam rangka menyambut momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Program ini menyasar ribuan keluarga penerima manfaat di wilayah Fakfak dan Kaimana, penyaluran yang dimulai sejak 16 Desember lalu ini ditargetkan tuntas pada pertengahan Januari 2026.
Adapun rincian penerima bantuan adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Fakfak: 9.600 Kepala Keluarga (KK).
2. Kabupaten Kaimana: 4.300 Kepala Keluarga (KK).
Setiap keluarga menerima paket bantuan untuk alokasi dua bulan (Oktober dan November) yang diserahkan sekaligus pada bulan Desember ini. Setiap paket berisi 20 kg beras dan 4 liter minyak goreng.
”Kami sudah mulai salurkan sejak tanggal 16 Desember kemarin dan akan terus berlanjut setiap hari. Karena jumlahnya cukup besar, yakni sekitar 19.200 paket untuk Fakfak saja, kami perkirakan akan selesai seluruhnya sekitar tanggal 10 Januari mendatang,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan di pasar serta membantu meringankan beban ekonomi masyarakat selama masa perayaan hari besar keagamaan dan pergantian tahun.
Dengan ketersediaan stok yang melimpah, masyarakat dihimbau untuk tidak perlu khawatir akan kelangkaan bahan pokok di wilayah Fakfak dan Kaimana. (IB).

























