Berita

Negara Hadir di Tengah Duka-Santunan, Dapur Umum hingga Asa Pemulihan

×

Negara Hadir di Tengah Duka-Santunan, Dapur Umum hingga Asa Pemulihan

Sebarkan artikel ini

“Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, pepatah ini terasa nyata saat Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau dapur umum Kementerian Sosial sekaligus menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban banjir dan longsor di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kemarin.

Di tengah duka, negara menunjukkan kehadirannya bukan untuk sekadar angka bantuan, melainkan kepedulian yang menyentuh langsung keluarga terdampak.

Sebanyak 31 ahli waris korban meninggal menerima santunan Rp15 juta per keluarga. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan santunan Rp5 juta bagi korban luka berat.

Penyerahan awal dilakukan kepada dua ahli waris di Kabupaten Pidie dan dilanjutkan kepada 29 ahli waris di Pidie Jaya. Gus Ipul menegaskan, santunan akan diberikan kepada seluruh ahli waris korban meninggal akibat bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara setelah asesmen tuntas.

“Jangan dilihat nilainya, ini adalah tali asih dan solidaritas negara,” ujarnya.

Pada sisi pemenuhan kebutuhan dasar, dapur umum terus beroperasi untuk menyuplai logistik para pengungsi. Bersinergi dengan TNI/Polri, BPBD, pemerintah daerah, dan relawan, Kemensos mengelola dapur umum di tiga provinsi pada 39 titik dengan produksi harian tak kurang dari 400 ribu porsi.

Sementara khusus di Pidie Jaya, dapur umum yang dikelola Tagana, pemda, dan relawan memproduksi sekitar 7.000 porsi per hari. Pemerintah siap menambah kapasitas bila kebutuhan meningkat tak hanya bagi pengungsi, tetapi juga petugas di lapangan.

Arahan Presiden Prabowo menekankan sinergi lintas pemerintah untuk memenuhi seluruh kebutuhan korban. Tahap kedaruratan difokuskan pada evakuasi dan pemenuhan logistik, dilanjutkan penyediaan hunian sementara hingga hunian tetap.

Setelah identifikasi rampung, dukungan pemulihan ekonomi akan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga terdampak melalui program lintas kementerian.

Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah pusat. Ia menyoroti kondisi rumah warga yang rata dengan tanah dan mendorong percepatan bantuan hunian sementara serta hunian tetap, sekaligus meminta penambahan dapur umum dan tenda sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi.

Di sela agenda, Gus Ipul menyapa anak-anak pengungsi yang mengikuti layanan psikososial, bernyanyi dan mengaji bersama serta meninjau langsung proses memasak di dapur umum, menyampaikan terima kasih kepada para petugas yang setia melayani.

Oleh sebab itu, musibah boleh menguji, namun kebersamaan menguatkan. Dengan santunan, dapur umum, hunian, dan pemulihan ekonomi yang terencana, langkah demi langkah diambil agar Pidie Jaya dan wilayah terdampak lainnya bangkit kembali. Seperti kata pepatah, “Habis gelap terbitlah terang”, ikhtiar bersama hari ini menjadi jalan menuju pemulihan esok hari.[***]