Sumsel

Go-Export Diluncurkan, Perkuat Ketelusuran Ekspor Komoditas Sumsel

×

Go-Export Diluncurkan, Perkuat Ketelusuran Ekspor Komoditas Sumsel

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan resmi meluncurkan Aplikasi Go-Export sebagai inovasi digital untuk memperkuat sistem ketelusuran (traceability) ekspor komoditas unggulan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan petani.

Peluncuran aplikasi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan ekspor komoditas unggulan Sumsel di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Selasa (16/12/2025), dan dihadiri Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean.

Sahat mengatakan, penerapan sistem ketelusuran melalui Go-Export merupakan langkah strategis dalam menjawab tuntutan pasar global yang semakin ketat terhadap kualitas, keamanan, dan transparansi produk.

“Dengan sistem ini, seluruh rantai pasok dapat ditelusuri secara jelas. Jika terjadi masalah, intervensi bisa dilakukan dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Ia menegaskan, Sumatera Selatan akan menjadi provinsi percontohan nasional yang sistemnya dapat direplikasi oleh daerah lain. Menurutnya, inovasi ini juga berpotensi memutus mata rantai perdagangan yang selama ini merugikan produsen di tingkat bawah.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru menekankan bahwa ekspor tidak hanya berbicara tentang nilai dan volume, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Ekspor bukan hanya urusan eksportir. Ada petani, pekebun, nelayan, hingga pekerja lapangan yang terlibat. Inilah kinerja komprehensif yang harus kita bangun bersama,” katanya.

Ia menegaskan agar aplikasi Go-Export tidak berhenti sebatas seremoni, tetapi benar-benar dimanfaatkan secara aktif dan disosialisasikan secara masif kepada seluruh pemangku kepentingan.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel, Drh. Sri Endah Ekandari, menjelaskan bahwa Go-Export memuat data identitas eksportir, asal bahan baku, lokasi gudang, serta barcode yang terintegrasi dengan dokumen persyaratan ekspor.

Sumatera Selatan sendiri menyumbang sekitar 27 persen produksi kopi nasional dan menjadi daerah perdana ekspor kopi liberika dari Kabupaten Lahat. Namun demikian, tantangan ekspor tidak hanya terletak pada kuantitas, melainkan juga keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan pekebun.

Pada tahap awal, aplikasi Go-Export mencakup tiga komoditas utama, yakni kopi, paha kodok, dan santan. Ke depan, aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan lebih luas serta terintegrasi dengan data ekspor nasional hingga tingkat kabupaten dan kota di Sumsel.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan pelepasan ekspor perdana 21 ton CPO ke Malaysia senilai sekitar Rp2,4 miliar, serta penandatanganan kerja sama antara Pemprov Sumsel dan Universitas MDP sebagai dukungan pengembangan inovasi daerah.

Laporan : Putra