NASIONAL

Semeru Awas! Sudah Siap Evakuasi atau Masih Santai di Rumah?

×

Semeru Awas! Sudah Siap Evakuasi atau Masih Santai di Rumah?

Sebarkan artikel ini
foto : bnpb

Ketahui radius aman, jalur evakuasi, dan tips mitigasi bencana agar selamat dari awan panas dan lahar Semeru

RABU sore kemarin, langit di Lumajang tampak muram. Bukan karena hujan, tapi karena Gunung Semeru sedang ngamuk. Statusnya naik dari level III “Siaga” ke level IV “Awas”. Dalam bahasa sehari-hari, Semeru lagi marah, dan kita jangan ikut-ikutan santai di rumah, tapi segera menepi.

Bayangkan Semeru seperti tetangga galak yang biasanya cuma ngomel di pagi hari, eh… tiba-tiba melempar kembang api panas ke halaman tetangga.

Bahkan warga Desa Supit Urang, Oro-Oro Ombo, dan Penanggal jadi “target kembang api panas” itu. Maka, evakuasi dadakan pun digelar. Sekitar 300 jiwa bergerak ke tempat aman, seperti burung mencari pohon tinggi saat hujan badai.

Balai Desa Oro-Oro Ombo menampung 200 warga, sementara SD 2 Supit Urang menampung 100 warga. Sekolah yang biasanya riuh kini berubah jadi kamp pengungsian darurat. Anak-anak bertanya, “Bu, bapak guru kita lagi di mana?”jawabnya. “Tenang, nak, guru juga ikut evakuasi, tapi tetap ngajari dari jauh, hehe”.

BPBD dan petugas lain sigap bak superhero lokal. Mereka mengatur warga, memberi tahu jalur aman, dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Tapi jangan bayangkan ini seperti film Hollywood, tidak ada helikopter keren muncul dengan lampu biru. Realitas lapangan penuh debu, abu, dan sedikit drama komedi karena ada yang lupa membawa sandal.

Menurut PVMBG, awan panas Semeru bisa menyapu hingga 13 km, terutama ke tenggara dan selatan Besuk Kobokan. Jadi, jika rumahmu ada di jalur ini, sebaiknya segera bersiap.

Radius aman dari kawah, 8 km. Sektor tenggara Besuk Kobokan, hindari 20 km. Tepi sungai, minimal 500 meter dari sungai agar aman dari lahar.

Ketahui radius aman, jalur evakuasi, dan tips mitigasi bencana agar selamat dari awan panas dan lahar Semeru

Pepatah bilang. “Jangan main api kalau tak mau tangan kepanasan”. Tas darurat, dokumen penting, makanan, obat-obatan bukan sekadar daftar belanja, tapi perisai hidup sementara menunggu badai reda.

Bayangkan warga yang tadinya santai di rumah, tiba-tiba jadi petualang darurat. Ada yang membawa ayam, kucing, atau malah bingung sendiri karena lupa apa saja yang dibawa. Situasi ini seperti film slapstick, lucu dari jauh, tapi kalau posisi itu… ya enggak lucu sama sekali.

Supaya tetap aman, warga dianjurkan:

  1. Siapkan tas darurat: dokumen penting, obat, makanan ringan, dan air minum.

  2. Pantau informasi resmi: PVMBG, BNPB, BPBD. Jangan percaya hoaks.

  3. Ikuti jalur evakuasi yang ditentukan: jangan nekat menempuh jalan alternatif.

  4. Evakuasi hewan peliharaan secukupnya: kucing atau ayam bisa ikut, tapi jangan sampai membahayakan keselamatan diri sendiri.

Dengan persiapan ini, risiko terkena awan panas atau lahar bisa diminimalkan. Sekali lagi, pepatah lokal cocok “Kalau Semeru muntah, jangan main layangan di tepi sungai.”

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat 7 hari, mulai 19–26 November 2025. Posko segera diaktifkan, bantuan disiapkan, dan koordinasi lapangan berjalan.

Ini menunjukkan meski Semeru lagi “ngambek berat”, manusia tetap punya akal “Sedia payung sebelum hujan”, tapi kali ini payungnya berupa tas evakuasi, jalur aman, dan mata yang terus memantau gunung.

Oleh karena itu,  bencana alam bukan bahan main-main. Kita boleh bercanda, boleh geleng-geleng kepala, tapi keselamatan tetap nomor satu. Persiapan dini bisa menyelamatkan nyawa. Anak-anak juga bisa belajar mitigasi bencana dengan cara sederhana, ikut evakuasi, dengar petugas, dan mematuhi jalur aman.

Di akhir hari, meski debu masih beterbangan dan aroma belerang terasa, warga perlahan bernapas lega. Semeru mungkin belum reda, tapi kesadaran dan kesiapsiagaan sudah mulai tumbuh.

Pertanyaannya sederhana kamu mau siap evakuasi atau masih santai di rumah menunggu Semeru protes lagi?, jangan tunggu awan panas mengetuk pintu, humor boleh, tapi nyawa enggak bisa diganti.[***]

foto : bnpb