Ngakak

Scam Call & Nomor Palsu -Indonesia vs Dunia, Siapa Lebih Canggih?

×

Scam Call & Nomor Palsu -Indonesia vs Dunia, Siapa Lebih Canggih?

Sebarkan artikel ini
foto: ilustrasi

SEANDAINYA HP kamu berdering, nomornya asing tapi kelihatan lokal, katanya “Selamat! Anda menang hadiah jutaan rupiah!”
Eh.., jangan senyum dulu. Itu bukan hadiah, itu scam call. Penipu sekarang memang kreatifnya kayak tukang jamu keliling, datang tiba-tiba, bikin penasaran, tapi ujung-ujungnya dompet tipis.

Mereka bisa nyamar menjadi bank, pemerintah, bahkan teman lama yang cuma muncul pas butuh duit. Operator & pemerintah udah pasang AI anti-scam, tapi kewaspadaanmu tetap senjata nomor satu. Kalau nggak pinter, siap-siap HPmu jadi panggung sandiwara penipu.

Kita bisa bandingkan seperti Amerika Serikat punya STIR/SHAKEN. Nomor palsu bisa diblok sebelum masuk HP. Canggih, tapi orang tetap harus pinter bedain asli-palsu, jangan kayak ketemu sales sepatu langsung percaya.

Terus India, ada Do Not Disturb (DND) registry plus AI untuk SMS penipuan. Tapi karena jumlah orang segede India, tetap aja ada yang kepleset transfer duit.

Ada lagi Jepang, memiliki edukasi publik nomor satu. Registrasi SIM langsung linked ke ID digital. Orang Jepang dilatih sejak dini “telepon asing itu bisa bohong”, kayak anak TK diajar nggak main korek api.

Dan Singapura, regulasi ketat plus AI operator wajib lapor panggilan mencurigakan. Penipu dipantau realtime, nggak bisa main curang.

Nah, Indonesia masih ketinggalan soal edukasi dan regulasi, tapi kombinasi face recognition plus AI di registrasi SIM bisa bikin penipu frustrasi kayak nonton sinetron tapi episode hilang.

Tips Ampuh Biar Nggak Ketipu

  1. Jangan gampang transfer duit atau klik link aneh. Kalau ada yang bilang “kamu menang hadiah” langsung tutup HP aja, jangan kayak kucing lompat ke bak mandi.

  2. Cek nomor pengirim. Jangan percaya nomor lokal tiba-tiba muncul dari bank atau pemerintah. Bisa jadi tetangga iseng.

  3. Pakai aplikasi anti-scam dari operator. Ibarat helm motor, nggak kelihatan tapi nyelamatin kepala.

  4. Registrasi SIM sesuai identitas, jangan asal kasih NIK & KK. Kalau nggak, siap-siap nomormu dipakai penipu kayak baju bekas dijual lagi.

Jadi, Scam call & nomor palsu itu bukan cuma masalah teknologi. Pemerintah bikin regulasi, operator bikin sistem anti-scam, dan kita? Tetap harus pintar, waspada, tapi tetap santai.

Kata pepatah  “Lebih baik selamat dari tipu daya, daripada kaya gara-gara tipu daya”.
Ingat!, ngakak boleh, tapi jangan sampai HP & identitasmu ketipu kayak dompet dicopet di pasar malam!.[***]