BERITAPRESS.ID, PALEMBANG | Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) resmi memiliki Perwira Koordinator (Pakor) Polwan yang baru. AKBP Yenni Diarty, S.IK, dari Ditlantas Polda Sumsel, terpilih sebagai Pakor Polwan yang baru dalam pemilihan yang digelar di Auditorium Gedung Utama Presisi pada Selasa (23/9).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pakor Polwan Polda Sumsel sebelumnya, Kombes Pol Andes Purwanti, S.E, M.M, serta jajaran Polwan dari Polda Sumsel dan Polres. Acara juga diikuti secara virtual oleh seluruh Polwan di Polres jajaran.
Dalam sambutannya, Pakor Polwan AKBP Shinta, S.IK, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama seluruh Polwan selama masa kepemimpinannya. “Terima kasih kepada Polwan Polda Sumsel dan Polres jajaran yang telah bekerjasama dengan baik selama saya menjabat. Semoga ke depannya Polwan bisa lebih baik lagi dan berprestasi, serta mengharumkan nama institusi Polri, khususnya Polda Sumsel,” katanya.
AKBP Shinta menjelaskan, pemilihan ini digelar untuk memilih figur yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Polwan Polda Sumsel. Dari delapan calon, AKBP Yenni Diarty, S.IK, terpilih secara aklamasi. Shinta pun mengucapkan selamat kepada AKBP Yenni dan berharap Polwan Polda Sumsel di bawah kepemimpinan yang baru akan semakin maju dan berprestasi.
Setelah terpilih, AKBP Yenni Diarty menyampaikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah Wasyukrulillah. Semoga amanah ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses,” ujarnya.
Menurut alumni Akpol 2005 ini, peran Polwan mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
- Pelayanan kepada Masyarakat: Memberikan pelayanan dan rasa aman, serta membantu menyelesaikan masalah sosial.
- Profesionalisme: Menjadi contoh kedisiplinan dan integritas.
- Pengembangan Diri: Terus meningkatkan kemampuan diri agar lebih efektif dan efisien dalam bertugas.
- Kesetaraan Gender: Mempromosikan kesetaraan gender dan meningkatkan efektivitas penegakan hukum.
- Negosiasi dan Kepemimpinan: Berperan sebagai negosiator dalam situasi tertentu dan menjadi pemimpin serta contoh bagi kaum perempuan.
Yenni juga menegaskan bahwa Polwan harus tetap menjaga profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran hukum yang dapat merusak citra Polri.
Laporan : Mira

























