BERITAPRESS.ID, PRABUMULIH | Pemerintah Kota Prabumulih bersama jajaran Polres Prabumulih terus berupaya menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di tengah masyarakat. Upaya tersebut diwujudkan melalui Gerakan Pangan Murah Tahun 2025 yang digelar di halaman Kantor Lurah Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, Rabu (17/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten III Setda Kota Prabumulih, Drs. Amilton, yang mewakili Wali Kota. Dalam sambutannya, Amilton menegaskan bahwa kegiatan pasar murah merupakan salah satu langkah strategis untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi, terutama di tengah fluktuasi harga pangan yang sering kali memberatkan warga.
“Pemerintah hadir bersama aparat penegak hukum dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pasokan dan harga pangan tetap stabil. Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kita berharap masyarakat dapat memperoleh kebutuhan dengan harga lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas barang,” ujarnya.
Acara ini juga menunjukkan adanya sinergi lintas sektor. Selain Pemkot Prabumulih dan Polres, turut hadir berbagai instansi terkait, di antaranya Kasi Intel Kejari Prabumulih, Aji Marta, SH, Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alias Suganda, Korwil BINDA Kota Prabumulih, Letkol Aditia, serta Kepala BPS Kota Prabumulih, Jupni Amnus, SE, MM.
Kehadiran unsur Forkopimda dan lembaga teknis lainnya seperti Disperindag, Dinas Perikanan, Inspektorat, Kesbangpol, hingga Bagian Perekonomian menegaskan bahwa stabilisasi harga pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan kerja bersama yang melibatkan banyak pihak.
Warga Kelurahan Majasari tampak antusias memanfaatkan kesempatan ini. Berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur dijual dengan harga lebih murah dari pasaran. Selain itu, tersedia pula produk olahan lokal hasil produksi UMKM yang ikut dipasarkan.
Seorang warga Majasari mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. “Harga beras di pasar sekarang cukup tinggi, tapi di sini lebih terjangkau. Sangat membantu untuk kebutuhan rumah tangga,” ungkapnya.
Selain bersifat jangka pendek untuk menekan inflasi, program Gerakan Pangan Murah juga diharapkan mampu menciptakan efek berkelanjutan bagi ekonomi lokal. Pemerintah mendorong agar kegiatan ini tidak hanya sekadar distribusi pangan, melainkan juga wadah pemberdayaan UMKM dan penguatan ketahanan pangan daerah.
Menurut Drs. Amilton, stabilisasi harga pangan tidak bisa dicapai hanya dengan operasi pasar, melainkan juga melalui pembinaan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil agar mampu berproduksi secara berkelanjutan. “Inilah yang akan terus kita dorong bersama-sama,” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dari semua pihak, pemerintah berharap stabilisasi pangan dapat menjaga daya beli masyarakat, mencegah gejolak inflasi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di Prabumulih.
Laporan : Dian