Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Generasi Z: Digital Native, Realistis, dan Pencari Otentisitas

×

Generasi Z: Digital Native, Realistis, dan Pencari Otentisitas

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS.ID | Generasi Z, sering disebut juga sebagai “Gen Z” atau “iGen”, adalah kelompok demografi yang lahir setelah Generasi Milenial, umumnya antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Mereka tumbuh di era digital penuh, menjadikan teknologi, internet, dan media sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Generasi Z adalah kelompok yang paling beragam secara demografis dan multikultural sejauh ini. Mereka lahir di tengah kemajuan teknologi yang pesat, membuat mereka menjadi “digital native” sejati – tidak pernah mengenal dunia tanpa internet, ponsel pintar, atau media sosial.

Berbeda dengan Milenial yang mengadaptasi teknologi, Gen Z terintegrasi penuh dengan teknologi sejak lahir. Mereka terbiasa dengan akses informasi tanpa batas, komunikasi instan, dan platform yang memungkinkan ekspresi diri yang kreatif.

Memahami karakteristik Gen Z menjadi penting untuk berinteraksi dengan mereka, baik di dunia kerja, pendidikan, maupun pemasaran. Sejumlah ciri khas menonjol dari kelompok ini.

Pertama, mereka adalah digital natives sejati, tumbuh dengan internet, media sosial, dan perangkat mobile. Mereka ahli mencari informasi, berkolaborasi secara online, hingga menggunakan berbagai platform digital untuk belajar, bersosialisasi, dan berekspresi.

Kedua, Gen Z dikenal lebih realistis dan pragmatis. Dibesarkan di tengah krisis ekonomi dan isu global, mereka lebih fokus pada keamanan finansial, stabilitas, dan solusi praktis.

Ciri lain adalah kemampuan multitasking dan fleksibilitas. Gen Z terbiasa mengerjakan beberapa hal sekaligus, dari tugas sekolah hingga bersosialisasi digital, membuat mereka cepat beradaptasi pada perubahan.

Selain itu, mereka juga sadar sosial dan lingkungan, peduli isu perubahan iklim, kesetaraan, dan keadilan sosial. Mereka aktif menyuarakan pendapat dan mendukung organisasi yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.

Karakteristik lain yang menonjol adalah kemandirian dan orientasi pada tujuan. Gen Z menghargai kebebasan dalam menentukan karier maupun hidup, sekaligus menuntut kejelasan arah dan dampak dari setiap langkah.

Di tengah derasnya arus informasi, Gen Z juga dikenal sebagai pencari otentisitas. Mereka cermat dalam mendeteksi ketidakjujuran dan lebih menghargai interaksi serta konten yang tulus.

Meski menghadapi tantangan seperti stres digital, kecemasan performa, hingga tekanan untuk selalu terkoneksi, Gen Z tetap memegang peluang besar. Kemampuan mereka beradaptasi dengan teknologi, kesadaran sosial, serta konektivitas global memberi ruang untuk kolaborasi dan inovasi dalam berbagai bidang. (*)