BERITAPRESS, LAHAT | Hasil rembug stunting pada 2023 pada Pemerintah Desa (Pemdes) Jagabaya, Kecamatan Kikim Selatan antara lain, intervensi penambahan makanan tambahan selanjutnya kader rumah sehat, sanitasi berupa air bersih atau sumur bor lalu ada penyuluhan mengenai alat reproduksi dan narkoba.
“Sedangkan rencana tahun 2024 ini akan dibangun rumah stunting, sehingga mempermudah kinerja dari kader posyandu dan puskesmas memantau tumbuh kembang balita,” sebut Kepala Desa (Kades), Bambang Heriadi ST, Jumat 26 Juli 2024.
Tidak akan mungkin, lanjut dia, Desa Jagabaya dapat bebas dari stunting tanpa ada campur tangan semua pihak, sehingga balita pun dapat tumbuh berkembang secara baik dan sehat.
“Inilah yang mesti kita kerjakan berinovasi, berkreasi dan berkarya membuat desa semakin baik setiap harinya, dengan menjalankan program-program kerja,” terangnya.
Masih terang dia, rembug stunting ini dapat diketahui formulasi tepat untuk membentengi kasus ini agar jangan sampai terjadi.
“Sehingga hasil dari tukar pikiran ini mampu menjadi modal sekaligus motivasi, untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terlebih lagi, remaja putri, balita serta ibu hamil dan menyusui,” sebutnya.
Hal ini, sambungnya, sudah dicanangkan dengan masak-masak untuk membawa Desa Jagabaya bebas dari kasus stunting.
“Bukan hanya hilir saja melainkan hulunya pun mesti kita perhatikan dengan seksama, percuma mengelontorkan anggaran besar tapi hasil yang diperoleh tidak optimal,” imbau dia.
Sebab, masih urainya, secara global Kabupaten Lahat sendiri untuk persentase kasus stunting berada di angka 7,81 persen. Ini melampaui target secara nasional yakni 14 persen.
“Inilah menjadi pedoman kita sebagai pemerintahan desa, untuk bergandengan tangan dengan TP PKK, BPD, Lembaga Adat, LPM, Karang Taruna sama-sama saling membantu mewujudkannya,” pungkas Bambang Heriadi.
Senada, Camat Kikim Selatan, Hermansyah HB SE menuturkan, pertemuan rembug stunting ini tentu saja akan menjadi solusi terbaik, didalam menangani kasus stunting melalui kegiatan posyandu dibantu dari puskesmas.
“Peran serta dari Pemdes dan TP PKK sangat dibutuhkan sebab, merekalah ujung tombak disamping kader posyandu ataupun petugas puskesmas,.serta lembaga pemerintahan desa lainnya perlu dilibatkan,” harap dia.
Laporan : Sigi