Scroll untuk baca artikel
Berita

Mediasi Transportasi Online di Fakfak, Polres Dukung Dialog, Operasional Maxim Ditunda Sementara

×

Mediasi Transportasi Online di Fakfak, Polres Dukung Dialog, Operasional Maxim Ditunda Sementara

Sebarkan artikel ini

BERITAPRESS, ID FAKFAK/Dalam upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif, Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Fakfak turut hadir dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Fakfak terkait permasalahan penolakan operasional transportasi online Maxim oleh komunitas ojek mandiri Fakfak, Kamis (12/6).

Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Fakfak, Jalan Imam Bonjol, Distrik Pariwari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan, Taufiq Heru Uswanas, S.Sos., M.Si., dan turut dihadiri oleh Kasat Binmas IPTU Umar Atmajaya, S.H., mewakili Kapolres Fakfak AKBP Hendriyana, S.E., M.H.

Rapat ini digelar sebagai respons atas keresahan yang timbul akibat beroperasinya layanan transportasi online Maxim yang belum mengantongi izin operasional di Fakfak. Kehadiran layanan tersebut dinilai menimbulkan dampak ekonomi dan potensi gesekan sosial di masyarakat.

Dalam penyampaiannya, Kapolres Fakfak AKBP Hendriyana, S.E., M.H., yang diwakili oleh Kasat Binmas IPTU Umar Atmajaya, S.H., menyatakan apresiasi terhadap pelaksanaan forum dialog ini. Ia menegaskan pentingnya penyelesaian permasalahan secara musyawarah dan menghindari tindakan provokatif.

“Polres Fakfak berkomitmen menjaga agar tidak terjadi gesekan fisik maupun konflik sosial antara pengemudi ojek lokal dan pengemudi ojek online. Kami menghimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan mengikuti mekanisme hukum serta peraturan yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut, IPTU Umar menyampaikan dukungan penuh Polres Fakfak terhadap langkah Dinas Perhubungan dan pihak terkait dalam proses mediasi, guna menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Fakfak tetap kondusif dan terkendali.

Di sisi lain, perwakilan dari pihak Maxim menyampaikan komitmen untuk menunda operasional di wilayah Fakfak hingga memperoleh izin resmi. Sementara itu, perwakilan ojek mandiri tetap menegaskan penolakannya terhadap aktivitas transportasi online ilegal yang dinilai merugikan pelaku usaha lokal.

Rapat tersebut ditutup dengan pembacaan dan penandatanganan kesepakatan bersama pada pukul 12.50 WIT, yang menyatakan bahwa semua pihak mendorong penutupan sementara operasional ojek online Maxim hingga terbitnya keputusan resmi dari pemerintah daerah. (IB)