BERITAPRESS, ID FAKFAK/Mewakili suara lintas agama dalam peringatan 665 tahun masuknya Islam di Tanah Papua yang dipusatkan di Fakfak, Jumat (8/8/2025).
Wakil Bupati Fakfak, Donatus Nimbitkendik menekankan momen bersejarah ini bukan hanya milik umat Islam, tetapi juga menjadi tonggak persatuan seluruh umat beragama di Tanah Papua.
Donatus menyatakan walaupun masih banyak keterbatasan dari sisi transportasi hingga fasilitas, semangat untuk menyukseskan peringatan tahun pertama ini membuktikan bahwa kerja sama dan niat baik antarumat beragama bisa mewujudkan hal besar. “Kita harus sukses, dan hari ini itu terjadi. Ini kerja keras semua pihak,” ucapnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para mantan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak yang hadir dalam peringatan tersebut. Baginya, kehadiran para pemimpin terdahulu menunjukkan bahwa semangat membangun Fakfak secara spiritual dan sosial merupakan warisan lintas generasi yang perlu dirawat bersama.
Dalam kapasitasnya mewakili umat lintas agama, Donatus mengingatkan bahwa Tanah Papua telah lama menjadi rumah bagi berbagai agama yang masuk dan berkembang secara damai. Ia menyebutkan bahwa umat Kristen merayakan Hari Pekabaran Injil, Katolik sudah memperingati masuknya ke Fakfak pada 2023, dan kini giliran umat Islam yang berhak merayakan masuknya Islam melalui dakwah Syekh Abdul Ghafar.
“Maka dari itu, ini adalah momen sejarah yang adil bagi semua. Kita harus bersyukur, sebab sejarah keagamaan kita lengkap. Dan semua agama besar telah memberi warna dalam kehidupan masyarakat Fakfak yang rukun,” tegas Donatus.
Ia juga mengingatkan umat beragama harus terus hidup berdampingan dan menyelesaikan persoalan secara damai. “Jangan hal-hal kecil diangkat jadi besar. Kalau bisa diselesaikan di tingkat kampung, raja, atau tokoh adat, mari kita selesaikan dengan bijak,” ujarnya.
Donatus menegaskan peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajakan untuk menguatkan komitmen bersama dalam mendukung pembangunan daerah di bawah kepemimpinan Bupati Samaun Dahlan. Ia menyebut bahwa kebersamaan umat beragama adalah modal sosial utama dalam mewujudkan Fakfak yang maju dan damai.
Ia pun mengakui bahwa sebagai tahun pertama, perayaan ini masih memiliki kekurangan. Namun ia optimistis bahwa ke depan, peringatan ini akan terus disempurnakan dan menjadi bagian dari kalender budaya-religius Papua Barat. “Masih banyak budaya kita yang sakral dan belum dibuka. Pelan-pelan kita akan tata bersama,” pintanya.
Mengakhiri sambutannya, Donatus mengucapkan selamat kepada umat Islam atas peringatan hari besar ini, dan berharap gema sejarah masuknya Islam di Tanah Papua dapat terdengar hingga Nusantara dan dunia. “Semoga peringatan ini membawa pesan damai, pesan sejarah, dan pesan persatuan umat beragama dari Fakfak untuk Indonesia dan dunia,” tutupnya, (IB).