Scroll untuk baca artikel
Ngakak

“Transaksi Digital? Jangan Sampai Level Scam Nyasar!”

×

“Transaksi Digital? Jangan Sampai Level Scam Nyasar!”

Sebarkan artikel ini
foto : Bank Indonesia

JIKA seandainya hidup ini seperti main game RPG, dan setiap transaksi digital adalah level baru. Ada monster berupa penipuan online, boss berupa AI jahat yang bisa bikin rekeningmu kosong sebelum sempat bilang “eh… kok bisa?”. Nah, kampanye “Jaga Datamu, Lindungi Danamu” ini ibarat cheat code, bukan buat curang, tapi buat naik level menjadi konsumen digital cerdas.

Kalau dulu orang bilang “sedia payung sebelum hujan”, di era digital kita harus sedia password kuat sebelum scam menyerang.

Tidak cuma kata-kata bijak, tapi praktik nyata jangan asal klik link, jangan asal transfer, dan jangan asal percaya video deepfake yang bisa bikin kamu kaget sendiri.

Zaman sekarang, penipuan digital bukan lagi anak bawang. Ada AI deepfake, rekayasa sosial, dan akun palsu yang bisa bikin kamu transfer uang ke “palsu banget tapi kayak nyata banget”. Kalau diibaratkan game, ini boss level akhir yang bisa bikin kamu game over kalau nggak paham mekaniknya.

Menurut Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, masyarakat perlu tidak hanya cerdas digital, tapi juga siap menjaga diri. Jadi, kalau kamu masih pake password “123456” atau sama-sama pakai password sama teman kosan, bisa dipastikan level kamu akan stuck di “beginner” selamanya.

Di game, kamu bisa naik level kalau punya power-up. Nah, di dunia nyata power-up kita adalah edukasi dan literasi digital. Program GEBER PK 2025/2026 hadir seperti potion nyawa ekstra, kampanye “Jaga Datamu, Lindungi Danamu”, Gerai CERDAS PeKA di kampus, dan Duta PeKA yang siap jadi mentor bagi teman-temannya.

Pepatah bilang, “malu bertanya sesat di jalan”, tapi di digital era lebih pas kalau bilang, “malu belajar digital, uang lenyap tak berbekas”.

Dengan power-up ini, konsumen bukan cuma tahu cara transaksi aman, tapi juga bisa kasih tips ke teman, adik, atau tetangga bikin komunitas digital yang kuat.

Sering kita lihat mahasiswa sibuk main game, tapi kali ini kampus jadi arena quest sampingan yang seru, mengajarkan literasi keuangan.

Mahasiswa yang dulunya cuma jago main PUBG, sekarang bisa jadi jagoan anti-scam.

Gerai CERDAS PeKA di kampus bukan cuma tempat foto-foto Instagramable, tapi tempat edukasi yang membuat literasi digital lebih gampang dicerna daripada resep mie instan. Bayangkan kalau semua kampus punya arena seperti ini, kemungkinan besar masyarakat Indonesia bakal lebih siap menghadapi scam digital yang makin licik.

Dalam game, ada istilah easy target, musuh yang gampang dikalahkan. Di dunia nyata, orang yang gampang percaya link rekeningmu kena blokir, klik sini adalah easy target penipu.

Jadi, beberapa tips biar nggak jadi korban gunakan password unik dan jangan bagi ke siapa pun. Verifikasi selalu transaksi yang mencurigakan. Jangan panik kalau ada notifikasi urgent; biasanya itu jebakan  dan Edukasi teman-temanmu, karena konsumen cerdas itu menular.

Dengan trik-trik ini, kamu bisa bertahan hidup di level paling tinggi yaitu konsumen digital tangguh.

Pepatah digital baru mengatakan  “naik level sendiri boleh, tapi kalau berbagi cheat code, semua menang”.

Edukasi dan literasi digital bukan tugas BI atau OJK saja, tapi semua pihak, mulai dari mahasiswa, pekerja, hingga nenek-nenek yang baru punya e-wallet.

Dengan berbagi tips, laporan penipuan, dan saling mengingatkan, kita bikin ekosistem digital lebih sehat. Kalau semua orang punya kesadaran ini, penipu digital akan frustrasi, karena semua pemain sudah max level, dan scam nggak akan laku lagi.

Kalau kamu mau jadi legendaris dalam dunia transaksi digital, jangan cuma berharap hoki. Gunakan edukasi sebagai senjata utama, literasi sebagai armor, dan selalu upgrade skill-mu setiap hari. Kampanye GEBER PK adalah tutorial gratis yang bikin semua orang bisa level up tanpa cheat curang.

Ingat pepatah lama tapi versi modern “Lebih baik sedikit tahu cara aman, daripada banyak tahu cara ditipu”. Dengan semangat “Jaga Datamu, Lindungi Danamu”, kita bisa bikin masyarakat Indonesia tidak gampang kena scam, tetap berdaya, dan tetap bisa ketawa karena aman saat transaksi digital.

Jadi, jangan cuma scroll TikTok sambil nangis gara-gara rekening tercekik scammer. Ambil power-up edukasi digital, naik level, dan jadilah konsumen digital legendaris!.[***]