Scroll untuk baca artikel
Pagaralam

Stunting Lampaui Target, Pemkot Pagaralam Targetkan Turun Satu Digit

×

Stunting Lampaui Target, Pemkot Pagaralam Targetkan Turun Satu Digit

Sebarkan artikel ini

PAGARALAM | Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pagaralam dilaksanakan di ruang Aula Hotel Dempo Plower, kawasan area Perkantoran Pemerintah Kota Pagaralam Gunung Dempo, Selasa (14/11/2023).

Dalam kegiatan ini Hadir Bapak Pj Walikota Pagaralam Lusapta Yuda di dampingi Pj Ketua Tim PKK, Asestin I, Stap Ahli, Kapolres AKBP Erwin Irawan, Pabung, Kajari, Forkompimda, Kemenag, Kepala Bappeda Novi Apriadi, BNN, BPS, Pj Ketua Darma Wanita Persatuan, GOW, Kepala Bank Sumsel Babel, KA OPD, Ibu Kepala DPPPKB, Camat, Lurah, Satgas Stunting Kota Pagaralam.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti SE MT mengatakan, pada tahun 2021 Kota Pagaralam masih di angka 15%  stunting dan di tahun 2023 ini turun dengan cepat melampaui target di angka 11,6 % dan kedepan turun lagi, BKKBN pusat bekan bantuan Dana DAK pada tahun 2024 agar dapat didorong lagi juga resapan anggaran dengan lebih baik lagi yang memberi azas manfaat pada masyarakat kota pagaralam.

“Menurunkan Stunting itu sangat mudah kuncinya, mulai dari Kelurahan, RT & RW, Penyuluh KB, di setiap kelurahan melakukan pemantauan, mulai dari Ibu-ibu hamil, hingga melahirkan sampai usia dua tahun menyusui dengan ASI ibu menyusui anak sampai usia enam bulan dan berharap di setiap kelurahan di bentuk Duta-duta Genre, karna ini akan menjadi tempat bagi warga masyarakat dan ibu-ibu untuk kunsultasi,” ujarnya.

Sementara, Pj Walikota Pagaralam H. Lusapta Yudha Kurnia dalam arahannya menjelaskan, bahwa beliau berharap agar kasus Stunting yang ada di Kota Pagaralam turun lagi satu digit.

“Kita ini bukan mengatasi, akan tetapi kita mencegah stunting, dari itulah yang harus kita bersama-sama memberikan sosialisasi betapa pentingnya asupan makanan yang sehat bagi ibu hamil, hingga usia anak mencapai usia dua tahun minimal. Dalam menangani stunting kita perlu bersama secara komitmen seluruh pemangku kepentingan mengedukasi anak-anak yang belum cukup usia menikah, contohnya anak milenial,” katanya.

Dalam penanganan Stunting dibentuk Bapak dan Bunda Asuh dan Ayah Bunda Genre di Kota Pagaralam.

Kepala DPPKB Kota Pagaralam Paber Napitupulu MS.i, mengimbau, semua anggota TPPS yang terdiri dari unsur-unsur OPD terkait untuk terus berkerja sama dalam capaian Penurunan Stunting.

“Sesuai tupoksi OPD dalam penangan stunting, untuk Kota Pagaralam sudah dapat Penghargaan sebagai kota terendah angka stunting Se-Provinsi Sumatera Selatan dan berharap ada penurunan lagi di angka satu digit,” ungkapnya. (09-PA)